Menghitung putaran mentari yang kian menua
Bumi berpayung langit pun ikut merasa
Menanti air mata hujan membasuh dosa
Menyimpul sesal yang tak lagi bermakna
Ibu
Masih ku dengar erangmu melahirkan ku
Wajahmu berbinar saat ku Bersua kali pertama
Sejak itu, Kau lah Malaikatku
Menyayangiku sepenuh jiwa
Menjagaku sepanjang masa
Namun,,,
Mata Hatiku dibutakan kemegahan dunia
Budi yang Kau ajarkan dilenyapkan durhaka
Tulus cintamu terbalas air tuba
Menggores luka yang membekas selamanya
Kini
Belum sempat Ku bersujud mencium Syurga di telapak kakimu
Belum sempat ku balas jasa jasamu
Kau telah kembali ke alam abadi
Berjuta maaf pun tak lagi berarti
Tuhan
Dihadap-Mu aku telanjang diri
Bertengadah menangisi khilaf ini
Semoga masih ada maaf tersisa
Untuk hamba yang berlumur dosa
Kalau kamu kangen biyungmu pulang aja kalau di sini angel ketemune.
If you wanna meet your beloved mother.just go home or send a letter.
Satu lagi, kamu tuh kalau bikin puisi kayak Chairil Anwar yah, jangan – jangan kamu keturunannya kang Anwar. Btw, judulnya bagus banget:
GARUDA with WHITE ROSE , aku suka.
Aku mau tanya, kenapa judulnya kayak gitu ?
taruh jawabannya di blogku si ganteng dari KARAWANG
idiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! mang kamu mo nganterin aku pow????????? masa sih aku mirip Chairil Anwar????????? BELAH MANA??// Soal judul,,,,,,,,,,,,,,,, RAHASIA PERUSAHAAN,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
I was just now googling around about this when I came upon your post. I’m simply dropping by to say that I very much liked seeing this post, it’s very clear and well written. Are you going to write more on this? It appears like there is more fodder here for more posts.