Selamat Tinggal PANMOS

Betapa bahagi hati ini ketika ku baca Surat Pengangkatan menjadi angota PANMOS untuk pertama kali. Hati berdegup kencang melirik baris demi baris kata yang tertulis dalam lembar tersebut. Namun….tiba-tiba air mata tak kuasa menahan diri membasahi pipi ketika bola mata bundar ini tertuju pada satu baris kata Dept. Acara . Pasti anda bertanya-tanya, Mengapa demikian? . Jawabnya simple saja. Karena sebenarnya itu bukan jabatan pilihan saya. Tapi saya tetap bersyukur, bisa bergabung saja sudah merupakan kaberuntungan tersendiri untuk Damai.

Rapat Perdana PANMOS sekaligus pelantikan pada hari Jum’at _seminggu setelah selesainya penyeleksian bibit-bibit baru melalui dua tahap_ terpaksa tak bisa Damai ikuti sepenuh hati, karena kedatangan orang tua yang tak terduga. Hari demi hari kurasa semakin berat saja. Sudah barang tentu karena sekarang beban pundak ini bertambah satu. Awalnya belum terlihat ketegangan yang memuncakkan suasana. Tapi tiba- tiba semua berubah seketika dan siapalah bisa menduga apa yang kan terjadi selanjutnya.

Dimulai dari sebuah diskusi kecil dengan Koord. Dept. Acara yang berujung pada kekecewaan karena ternyata semua ide yang tercetus dari sebuah otak kecil dan sedang merangkak tuk jadi jenius. Namun hal ini tak menyurutkan semangat tuk mencipta pemikiran baru yang bisa diterima dan dapat dipertanggungjawabkan dalam sebuah forum diskusi bersama anggota yang lain. Kusingkat saja cerita ini dan kita langsung ambil posisi dalam rapat ketiga, ok!

Disinilah semua perpecahan terjadi. Dalam rapat ketiga pada hari Jum’at lalu, tepatnya. Semua amarah buncah dan meremukkan hati ini. Benar-benar telah berhasil memeras air mata yang tak berdosa. Sungguh pilu memukul jiwa yang tak berdaya. Hinga membuatku sehari semalam terjaga, tak tertidur walau hanya sekejap mata. Meratapi sebuah tragedi yang kan tersimpan dalam memori sejarah hidup ini. Ini memang pertama kali, tapi mungkin ini pula kan jadi yang terakhir kali. Karena aku……..tak kan pernah sanggup menanggungnya…apalagi sampai mengulang kesalahan tuk kedua kali. TIDAK. Ku katakan TIDAK. Kutegaskan TIDAK. Dan memang ini TIDAK akan pernah terulang kembali.

Dalam ruang rapat memang belum begitu terlihat. Tapi setidaknya aku bisa meraba suasana bahwa ada yang tidak beres dengan sikon rapat, bahkan itu berasal dari departemenku sendiri. Selang waktu tidak lama, semua terungkap sudah..semua mata terbuka sudah…dan sikon itu kubaca sudah… Rupanya lagi-lagi masalah menghantui, membuntuti, dan…sepertinya ia memang telah jatuh hati pada sosok yang bernama DAMAI ini. Benarkah? ya..hal ini terbukti karena perkara sepele namun berakhir fatal ini sampai pada sidang OSIS-PANMOS yang bertanggung jawab atas hal ini.

Mungkin tak dapat kuceritakan bagaimana kronologi sebenarnya… Baahkan aku mengurungkan niatku untuk meliput ini menjadi berita terbaru hari ini, tapi…….kurang etis lah,, masa berita tentang sendiri diliput sendiri…

Intinya….

Sekitar satu jam lalu setelah ini di posting, kuakhiri semua cerita bersama PANMOS. Kututup semua lembaran sejarah hidup ini bersama mereka, calon-calon kakak-kakak pembina untuk memperkenalkan kepada semua siswa baru tentang, apa, siapa dan bagaimana sebenarnya Malhikdua ini. Ya..karena hari ini..aku telah mengundurkan diri..dan…air mata pula yang menutup semua cerita… Sungguh terlalu picik pikiran dan keputusan ini..ya mungkin memang benar adanya…tapi,,, aku tak sanggup mempertahankannya. Aku tak sanggup berada ditengah-tengah kesalahan yang telah membuat orang sakit hati… Ah…sudahlah…bila ini memang harus berakhir…biarlah berakhir…

Tapi,, DAMAI tak boleh gentar! DAMAI harus tegar! Setegar batu karang ditengah lautan… Ya..dan DAMAI bukanlah sampah … DAMAI bukanlah mahluk hina yang bisa diinjak seenaknya! Ya…DAMAI harus bangkit! BANGKIT menjadi damai bisa membuat orang lain bahagia,, bukan sakit hati..terluka …autu pun kecewa…

Selamat tinggal PANMOS… Maaf, maaf atas segal khilaf… dan Terima kasih untuk segalanya…..

CategoriesUncategorized

Leave a Reply

15 Replies to “Selamat Tinggal PANMOS”

  1. ya smg diberi kesabaran…
    Jalani semua tugas hidup ini dg Damai dan ikhlas..
    Semua akn menjadi ringan ..
    Pada akhirnya kita akn bangga jika kita tlah
    mampu mengemban tugas yg kadang melelahkan
    dan juga menjengkelkan

  2. MAAF…..,itulah kata2 yang terucap dari PANMOS putra termasuk saya.
    #_# #_# #_#
    afwan idza kuntu khotian wa afwan idza la astati’ an u’awinuka
    ahzan ahzan ahzan …………………

  3. Janganlah anda ucapkan selamat tinggal melainkan semoga sukses dan sampai jumpa
    Hidup itu bagaikan tantangan bagi kita , janganlah mengeluh!!!

  4. @snipper :
    tidak masalah. jika merasa didzolimi lebih baik mengucapkan selamat tinggal. ini lebih gagah dan gentle, identik dengan semangat untuk terus bergerak (live must go on), juga ada rasa optimis bahhwa kita selalu didepan dibanding mereka yang masih hoby main intrik dan politik. sebagaimana anjuran Rasul untuk segera meninggalkan (baca: hijrah) sesuatu yang buruk.

    ucapan semoga sukses dan sampai jumpa tak lebih merupakan sifat hipokrit yang biasa muncul akibat rasa dendam yang kita pelihara, setidaknya menyisakan harapan (baca: karena dendam) Awas ya, suatu saat kita bertemu anda akan menjumpai saya lebih baik dari anda. it’s just share. sesungguhnya saya juga berhati-hati urusan ini. coz sudah masuk ranah hati.

    @snipper :
    syukurilah dengan kondisi damai. dia mengeluh dan mau berbagi. berapa banyak orang yang mengeluh, mendendam, kemudian main belakang. minimal mengeluh berlarut-larut tiada teman yang tahu.

    Keep spirit Damai!

  5. tak apa, bukan berarti Allah memutuskan jalan karirmu
    melainkan Allah sedang menuntun jalan terbaik yang kau tak tahu.

    tahukah kau ulat yang menjijikan bisa menjadi kupu-kupu pada saatnya?

    itulah jalan yang Allah berikan, akan terlihat pada saatnya.

  6. sejelek apapun keadaan yang diberikan ALlah kepada kita, itu adalah bukti bahwa Allah sayang sama kita. bisa jadi ini jelek menurut kita tapi baik menurut Allah. kemampuan manusia sangat terbatas sehingga hanya bisa melihat sesuatu dengan mata telanjangnya saja………………
    so…
    jangan salahkan keadaan tapi bikinlah keadaan yang lebih baik, keadaan yang akan membuat pribadi DAMAI besar…..
    el_shilah

    thanks for your attention, ni memang pelajaran berharga buat damai

  7. Maaf yaaa kalo’ perkataan ana salah yaa damai
    tuk mas novi:
    Gimana yaaa mas maksudnya kok jadi snipper yang di protes siiih…

    nggak ada yang salah ko.

  8. damai jangan sedih yha….
    aku yakin inilah yang terbaik yang sudah direncanakan oeh Allah SWT untuk damai ..

    he..he..siapa yang sedih..ni damai malah ketawa…he… thanks atas kunjungannya.

Leave a Reply to dloen Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *