Ha..ha..ha.. _lega tapi berbahaya_

imagesEntah berapa juta cekakak-cekikik terdengar setiap hari.                                                   Entah berapa ribu tawa yang menggema hingga memecah telinga. dan entah barapa kali mulut kita menganga diatas rasa puas dan bangga.

Ha…ha..ha…                                                    Seringan krupuk yang baru diangkat dari wajan ( baca: penggorengan ). Tanpa sedikit pun duka lara menyelip dihati kita.

Rasa bahagia terkadang membuat seseorang lupa diri yang terungkap dengan ekspresi tawa tanpa kendali. Plooo….ng ya, mungkin istilah Jawa ini tepat untuk mengungkapkannya. Tertawa memang bisa menjadi obat hati yang sedang kalut, pikiran carut-marut, dan ( katanya ) bisa membuat awet muda. Bahkan acara televisi                                                   yang berisi humor yang mengocok perut dan membuat penonton tak kuasa menahan tawa ini tayang ( hampir ) setiap hari. Fenomena ( tak langka)                                                   ini _seolah_ menjadi bisnis laris yang dapat melonjakan popularitas artis ( yang ingin menjadi ) papan atas.

Tak ubahnya dengan dunia santri. Pekik tawa kerap kali terdengar +dimana-mana. Clethukan-clethukan                                                   konyol dan geguyon yang kadang nylekit dihati seolah menjadi hiburan santri yang murah, meriah, dan renyah. Hal ini pun menjadi perhatian Ning Lina. Istri Gus Itmam ( baca : menantu Abah ) sering kali mengingatkan santriwati untuk tidak tertawa ngakak, menjerit dan berbicara kasar.

Tidakkah mereka ( para santri ) mengamalkan kitab yang telah mereka kaji, sebagaimana tertera dalam kitab Nashoihul ‘Ibad makalah ke-3 ( Umar ra ) menerangkan bahwa :

@                                                   Barang siapa banyak tertawa maka wibawanya sedikit

@                                                   Barang siapa banyak bicara tentu banyak dosanya

@                                                   Barang siapa banyak dosanya maka sedikit malunya

@                                                   Barang siapa sedikit rasa malunya makasedikit pula sifat wara’nya

@                                                   Barang siapa sedikit sifat wara’nya maka hatinya mati

Hadist Nabi saw. pun mengatakan, Takutlah kepada bayak tertawa, karena banyak tertawa dapat mematikan mematikan hati dan menghilangkan cahaya di wajah .

Dalam kitab ini juga disebutkan bahwa humor merupakan suatu hal yang kurang ajar dan menyebabkan kerasnya hati. Tidakkah kita takut dengan hal ini???

* Tertawa itu boleh, asal jangan berlebihan *

Leave a Reply

8 Replies to “Ha..ha..ha.. _lega tapi berbahaya_”

  1. hm… wah, ku jd ngeri ni. Mesem ajah..

    eniwei, nice post! (dadi kelingan abah, kangen ngaji maning)

    makasih atas kunjungannya,,
    tau mesem neng?beda nggak sih ma senyum?
    coba kalo senyum, pasti nambah pahala.. ya, nggak?

  2. damai,alamat emailmu apa sbnarnya?

    Aku bikinin km gmail kukira blm punya email.
    Kasih tahunya lgsg ke emailku aja ya. Jgn dijawab di bawah comment.

  3. Lebih baik ketawa daripada tidak bisa ketawa
    Yang paling penting, mencari yang :
    Ketawa membawa berkah
    Salam

    yupz!!setuju.

  4. terus kamyu ingetin mereka saat lupha ga?apa cuma disindir?

    lewat postingan ini saya harap bisa mengingatkan mereka,meski tidak langsung. Kalau secara langsung saya belum pernah dan terus terang saya belum berani untuk menegur apalagi menyindir mereka. Bukannya saya pengecut, tapi persepsi orang kan berbeda, maka dari itu mungkin lebih aman ditulis saja, kalau pun ada yang merasa gimana….gitu kan cuma lewat tulisan, tidak harus pakai mulut.
    Maaf, bila ada yang tersinggung dengan postingan ini dan terima kasih atas kunjungan anda.

Leave a Reply to novi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *