Mimpi Sang Nadzim

Oopzz!! Sayang sekali saya baru bisa posting.

Awalnya saya tidak menduga kalau Mas Novi, begitu panggilan akrab konsultan Malhikdua, sudah tiba di pesantren pada                                                   Jum’at siang kemarin. Beliau memang tidak memberi tahu                                                   dulu kalau mau kesini. Untung saja ada panggilan alam melalui Mr. El, pustakawan Al Hikmah 2 yang kebetulan teman akrab beliau. Tidak ada urusan penting sebenarnya. Hanya saja beliau merasa cemas dengan SCH yang kini baru merangkak tuk kembali berbagi informasi di dunia maya.

Kebetulan hari itu redaksi SCH ada janji dengan Pak Baban Sarbana, pemilik alamat blog http://lebahcerdas.blogdetik.com yang berencana berhenti kerja untuk fokus pada rumahtulis-nya. Pak Baban mengundang kami dalam conference YM untuk berdiskusi seputar dunia tulis. Hmmm… awalnya saya sedikit tidak percaya. Dulu saya memang pernah bermimpi menjadi seorang penulis.                                                   Dan amat mendambakan bisa bertemu dengan penulis profesional. Apalagi penerbitnya. Meski dulu hanya sebatas angan,                                                   impian dan harapan. Tapi setidaknya kini perlahan                                                   mulai jadi kenyataan.

Berawal dari perjumpaan saya dengan Mas novi ketika masih santri baru. Hingga kemarin bisa berdiskusi dengan penulis yang sebenarnya, meski hanya lewat YM. Saya amat bersyukur. Perasaan saya bercampur baur waktu itu.                                                   Orang yang pernah mengirimi saya sebuah karya tulis yang berjudul On The Road, sedang berkomunikasi dengan saya. Ya… meski dengan segala kendala, tapi akhirnya diskusi kami mengalir bak air terjun dari pegunungan. Saya terlarut dala materi yang disampaikan beliau, Writing Mindset atau Pola Pikir Penulis, dengan halus lagi santun tutur bahasanya.

Kalau TAHU-nya kurang, segera tanya dan baca. Kalau MAU-nya kurang, coba share dengan penulis yang sudah sukses.. mungkin bisa dapat duit banyak gara2 nulis, dll. Kalau MAMPU-nya yang kurang, ikuti pelatihan, baca buku2 yang praktis tentang menulis                                                                       Demikian penjelasan beliau, ketika saya menanyakan bagaiman cara membentuk kebiasaan menulis.

Tapi sayang seribu sayang… diskusi dipotong ditengah jalan. Pak Baban ada meeting yang tidak bisa ditunda. Ya.. apalah mau dikata. Namun beliau menjanjikan diskusi akan berlanjut dilain kesempatan. Kapan pun itu, saya akan tetap menanti. Karena saya meras belum cukup dengan apa yang saya dpatkan sekarang. Sang Nadzim mimpi itu -Insya Allah- akan terwujudkan. Amin…

Nb. Baca juga posting terbaru di blog yang baru ini http://damaibersamamu.rumahtulis.com/ Tapi maaf, masih belum tersentuh identitas.

CategoriesUncategorized

Leave a Reply

7 Replies to “Mimpi Sang Nadzim”

  1. wuih,,,,,panggilan alam nih, bukannya panggiLan Hati,,,,,?????? he2
    (aja seru2 mengko konangan mas novy isin)
    wuih asik yah, tapi sayang kemaren q udah daftar malah gak bisa ikut gara2 kepala pening, gak kuat akhirnya tidur.
    lanjutkan terus tulisanmu, aku dkk gak akan biarin penulis susah dapatkan ruang. Jangan sia-siakan dukunganku ini…!!!! teruslah mengudara Garudaku,,, (ciye,,,,ciye,,,,,)

    hmmm….terima kasih banyak semuanya…

  2. syukurlah mas Novi bisa tepat waktu sampe ke pondok…karna kebablasen melancong sampe Kroya :lol:

    Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi kita Arai- Sang Pemimpi

    jika kita terus memelihara mimpi kita itu, tentunya
    dibuktikan dengan dibukanya langkah demi langkah menuju kesana

    termasuk diskusi dengan Pak Baban kali ini :)

    (worship) dah!

    iya, Mas. Terima kasih atas kunjungannya.

  3. we…. alangkah enaknya kalau bisa chat conference bareng, mbak damai. bisa ngobrol santai dan tentu lebih banyak ilmu yang bisa diserap dari sang guru.

    ya, Pak Dhe. Damai juga sangat berharap bisa ngobrol ma Pak Dhe, biar tambah ilmu..
    Kapan ya..bakal terwujud?

  4. @mas novi : santai ajah mas, akan aku usahakan biar guru dengan murid tidak sama-sama darurat, biarin gurunya darurat, tapi murid bisa santai…. Anakmu berarti Ade Q,,, Ok.

Leave a Reply to anis Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *