Hunting tourist, menurut para foreigner, kata itu terdengar aneh, karena menurut pengertian mereka, hunting tourist itu berburu turis untuk ditembak. Sementara di kalangan MALHIKDUA, istilah itu dignakan dalam artian berburu turis untuk diajak conversation.
Awalnya sempat percaya tidak percaya bisa berbicara dengan foreigner itu seperti mimpi. Sungguh tidak disangka kalau orang luar itu sangat friendly terutama sama anak-anak yang sedang belajar bahasa Inggris. Mereka bangga karena bahasa mereka dipelajari oleh seluruh dunia. If you know more about English, you can speak English, it means that you can know all about world. Because English is International Language . Kata salah seorang foreigner yang sedang talking bersama kawan seperjuangan (Group A), dan tak sengaja saya mendengarnya.
Ternyata ngobrol sama turis itu asyik lho bahkan saking asyiknya saya sempat menghabiskan waktu + 2 jam bersama seorang turis. Ini cuplikannya.
D (Damai) : Hello .morning boy!
T (Tourist) : Assalamu’alaikum, ya .ukhti!
D : Hei! Are you moeslim?
T : Yes, Iam Moeslim
D : Alhamdulillah, Wa’alaikum salam .
I am glad to meet you
T : Yes, you are my sister because every moeslim as like as family, rigt?
D : You are right. By the way, what is your name?
T : I am Sajid Malik. The full name is Muhamad Sajid Malik. And you?
D : You can call me Damai. In English is peace do you know peace
T : Ah yes. That is a beautiful name.
D : Oh .thank. So do you. Oh yea
T : I came from England. Yea I just arrived from Jakarta and now I will look for a hotel. A I have a map could you tell me where are we now?
D : Aha .we are here now (looking the map)
T : O can you help me to look for the hotel?
D : Ok. How much the payment do you want?
T : 40 rupiahs per one night. Is there?
D : Oh I am not sure. Because may be that is cheapest here
T : But, we can try first, right
D : Yes, of course. Lets go! (while walking .)
T : By the way, what are you doing here?
D : I am following School Out Programming here. I have to practice my English to the foreigner, and to day my schedule is in Malioboro area. And you?
T : O that’s great. I am just travelling
D : Is this the first time you came to Indonesia?
T : Yes, this is the first time any way, your English is very good. How long you learning English?
D : Just two years. Yeah..because now I am second grade of Senior High School. And how about you? Are you still student?
T : Oh I just graduated. So that I spend my holiday here.
D : Ok. Why you choose Indonesia to spent your holiday?
T : Because I love Indonesia, and Indonesia is the big moeslim country, right.
Ya .itulah cuplikan percakapan saya dengan pria asli berkebangsaan Inggris yang semua keluarganya Islam. Pria yang baru saja di wisuda ini ingin mengenal Indonesia lebih dalam. Baik Packer berkulit sawo matang dan sekilas nampak seperti keturunan Arab, ternyata sangat hemat menggunakan uang saku. Buktinya ia tak mengenal putus asa untuk mendapatkan hotel termurah dengan harga 40 ribu/malam meski hanya untuk menginap satu malam karena esok dia akan terbang ke Bali yang sangat ingin ia kunjungi. Sssttt .meskipun dia belum pernah ke Bali, tapi dia sudah tahu banyak tentang Bali, saya aja kalah malu nggak tuh .
Saya sempat kehabisan jawaban ketika dia bertanya mengapa di Indonesia berjuta-juta mobil pribadi sampai bikin macet Jakarta, tapi di tepi jalan banyak sekali perkampungan kumuh, rumah-rumah kardus, pengemis di tepi lampu merah, dan ribuan anak jalanan? Apakah yang membedakan si kaya dengan si miskin? Kenapa hal ini bisa terjadi? .
Sayangnya, waktu itu saya tidak berpikir panjang. Haruskah saya menjelaskan semuanya? Bahwa Indonesia menjadi seperti itu karena hukum tidak ditegakkan. Hukum ibarat kancing baju. Kalau baju tidak dipakai kancingnya, bisa saja kita masuk angin. Dan pasti nampak auratnya, tidak rapi, dan tidak melaksanakan tata cara memakai baju dengan benar. Begitu pula denga hukum. Kalau hukum tidak ditegakkan, maka Negara akan berantakan karena aturan dibuat untuk dilanggar. Ambillah contoh korupsi. Bagaimana korupsi mau diberantas kalau KPKnya juga menjadi koruptor? Jenderal polisi juga menerima suap dengan senang hati? Benar apa kata Bang Roma, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Yang kaya makin berjaya, yang miskin makin tersiksa. Ya itulah potret kehidupan bangsa Indonesia. Tapi anehnya .kenapa mereka para foreigner, justru mengaku jatuh cinta dengan Indonesia?.
Pendidikan yang harusnya bisa menjadi bekal generasi penerus bangsa bobrok karena lagi-lagi hukum tidak ditegakkan. Tengok saja kasus Ariel-Luna Maya, apakah hukum mampu bertindak adil untuk mengganjar perbuatan mereka agar menjadi pelajaran bagi para generasi bangsa? Tidak. Dampak negatifnya justru lebih besar bagi mereka. Sekali lagi, Indonesia seperti memakai baju yang tak terpakai kancingnya.
Tak terasa, hampir dua jam saya berputar-putar di gang Malioboro untuk mendapatkan hotel 40 ribu/malam. Saya pun berpamitan setelah Sajid menerima tawaran 50 ribu/malam plus makan, karena itu memang sudah termurah. Sayangnya, pemiliknya orang Katholik, tapi dia baik dan sangat hormat pada kami.
Hmm saatnya melanjutkan perjalanan see you Muhamad Sajid Malik Assalamu’alaikum.
Ingin conversation yang langgeng? ikuti tips berikut ini :
1. Polite alias sopan
Yupz! Turis senang dan ramah kalau kita sopan pada mereka, baik dari penampilan, tutur kata maupun body language. Sopan juga meliputi pertanyaan lho jangan coba-coba melontarkan pertanyaan yang sekiranya menyinggung perasaan seperti :
- How old are you?
Have you married?
How much your salary?
Do you have a girl/boy friend?
Etc.
2. Yang penting sedikit tourist tapi long conversation, dari pada banyak tourist tapi hanya sekedar say hello.
3. Dengarkan apa yang sedang diperbincangkan, bukan sibuk berpikir apa pertanyaan selanjutnya. Karena perbincangan akan mengalir kalau pertanyaan sesuai dengan apa yang sedang diperbincangan.
4. Jangan terkesan seperti wawancara, tapi berilah kesempatan pada foreigner untuk bertanya balik pada kita.
5. Jangan ragu, jangan malu! Ayo maju!
- Oke, selamat mencoba !
Leave a Reply