Menulislah,
Ayat-ayat alam semesta menunggumu menyapanya
Bisiknya, belainya, peluknya,
Begitu hangat dan dekat
Mereka mengharapmu lebih peka
Menulislah,
Jika racau jiwamu tak lagi dimengerti
Jika teriakan nuranimu tak lagi didengar
Teriakan yang membahana semesta
Sayup-sayup sirna termakan usia
Tapi tidak untuk tulisanmu
Ia abadi sepanjang ketidakabadian bumi
Menulislah,
Meski kaki tanganmu tersandra
Tapi hati dan pikiranmu tak bisa dipenjara
Mereka tak kenal batas ruang dan waktu
Mereka perekat jiwa dan nyatamu
Berdesir,
Mengalir
Mengembara sudut dunia
Menulislah,
Jika kau ingin sejarah tahu namamu
Sebenar-benar merdekanya jiwa dan raga
Tak beku di pengap waktu
Tak mati tanpa arti
Tak fana meski jasadmu telah tiada
Menulislah,
Meski penamu tak setajam pujangga tinta
Meski kata-katamu tak seindah penyair cinta
Meski kertasmu tak seputih kanvas lukis
Cukuplah sepuluh jemarimu menari
Menulislah,
Hidupmu lebih sastrawi dari novel
Lebih bermajas dari puisi
Lebih indah dari pelangi
Tunggu apa lagi?
keren…
makasih.. :)
salam kenal, fakhri