Tak mengapa jika kau murung, aku tetap akan tersenyum
Tak masalah jika kau marah, karena senyumku tetap merekah
Tak peduli kau emosi, aku tetap tegar menghadapi
Bahkan silahkan saja kau membisu, pintu hatiku takkan pernah tertutup untukmu
Kasih, hanya namamu dihatiku
Jiwa dan raga takkan berdusta, Kau pasti tahu itu
Namun terkadang cinta terusik benci sesaat
Yang tak terobati meski seribu musim terlewat
Tak perlu kau perjelas
Tak perlu lagi kau pertegas
Banting pintu itu sudah cukup menjadi bukti bisu
Seakan hatimu benar dirajai emosi
Terima kasih untuk keindahan hari ini, kasih
Keindahan yang terlampau berharga tuk disudahi
Hingga amarahmu pun, tak memudarkan senyumku menyambut kepulanganmu
Ke hatiku
perasaan iri slalu menghampiriku saat ku baca tulisan tulisanmu….
hehe :-)
trimakasih atas kunjungannya, bang fakhri. lama tak bersua, dirimu dimana sekarang?