Merajut Maha Karya FLP Jatinangor

Satu pekanan FLP Jatinangor yang barangkali patut diacungi jempol. Selama setahun lebih saya bergabung dengan komunitas kepenulisan ini, baru minggu lalu ada materi yang ‘Joss’ bagi saya dan kawan-kawan.

Sedikit terlambat memang saya baru mengupas sekarang, tapi kata orang tidak ada terlambat untuk berbagi. Terlebih sebuah khasanah yang mungkin bisa membuka mata hati, terutama keluarga besar FLP Jatinangor. Terkait keselarasan teori dan praktik di lapangan, terkait segala hal yang barangkali selama ini telah dianggap salah oleh persepsi.

Ini tentang sebuah teori keorganisasian, kawan. Pekanan FLP Jatinangor merupakan kurikulum wajib dalam proses pembelajaran anggota, terutama yang baru bergabung. Materi yang disajikan berbeda tiap minggunya, dan hal yang akan saya bagi terkait pembelajaran minggu kemarin adalah The Master Piece of Organisatoris.

Hadir sebagai pemateri, Mahabb Adib Abdillah, seorang trainer yang juga menggeluti dunia seni dan bisnis ini cukup pandai membawa suasana. Tak heran pekanan selama kurang dari 3 jam itu membekas pada mindset para anggota. Terbukti, hingga tulisan ini terbit, sudah ada beberapa tulisan lain terkait review materi ini.

Begini, kawan. Sebelum kita bicara master piece, tentu harus dipahami dulu tiga hal: anggota organisasi, organisator, dan organisatoris. Dalam pandangan kang Abid, begitu sapaan akrabnya, anggota organisasi merupakan seorang anggota atau bagian organisasi yang hanya terpaku dan mengikuti alur dari organisasi, dia belum bisa mempengaruhi organisasi.

Setingkat lebih tinggi, organisator itu sudah menjadi bagian organisasi dan sudah menjadi ciri khas di organisasi tersebut. Kehadirannya cukup berpengaruh dan mempunyai masa bakti tertentu.

Sedangkan organisatoris, ialah anggota atau bagian organisasi yang nantinya meski sudah tidak rutin bergabung, misal, tidak mengikuti pekanan rutin FLP, tapi karya, nama, dan pengaruhnya masih ada serta mempengaruhi. Seorang organisatoris telah menciptakan maha karya dalam organisasinya tersebut.

Begitulah seharusnya FLP Jatinangor. Semua harus menjadi sosok organisatoris. Tak ada lagi senioritas. Tak ada mantan anggota. Tak ada overlap tugas dan kewajiban, semua sama rasa, satu jiwa. Tidak saling menyalahkan, tidak saling mencibir. Tapi bahu membahu dan saling mendorong untuk kemajuan bersama.

Untuk bisa mencapainya, butuh suntikan 5 prinsip organisatoris. Adib menjelaskan, prinsip pertama, menjadi Problem Solver.     Ketika organisasi atau anggota dihadapkan pada suatu masalah, dengan cepat dan tanggap seorang organisatoris akan mengajak yang lainnya untuk berembuk dan mencari solusi atau jalan keluar bersama-sama serta memberikan pendapat mengenai solusi yang ia miliki.

Kedua, Public Relation. Seorang organisatoris akan dengan senang hati menjawab dan menggambarkan hal positiv oraganisasinya ketika ada yang bertanya buka malah sebaliknya menjelekkan organisasi tersebut.

Prinsip ketiga, Bermental Cracker. Saat ada orang lain menyaingi dIrinya, seorang organisatoris akan memacu diri dan bekerja keras agar ia bisa jauh lebih baik lagi dari pesaingnya tersebuT. Begitu seterusnya.

Ia juga senantiasa Positiv Thinking. Tidak pernah suudzon menghadapi segala sesuatu. Ini prinsip keempat.

Terakhir, Master Piecer. Seorang organisatoris akan menjadi seorang angota yang mampu memberikan sebuah Maha Karya (Master Piece) sebagai pembuktian keberhasilan dirinya dan organisasinya.

Demikian, kawan.

Di menit terakhir perjumpaan, kang Abid memberi pesan untuk tidak melupakan tiga hal jika ingin menjadi penulis, yakni mental, komunitas, dan mentor. Ketiganya saling bersinergi, saling mendorong untuk mewujudkan cita-cita menjadi penulis yang sesungguhnya.

Bangun mental seorang penulis. Ikuti komunitas kepenulisan, dan cari mentor untuk membimbing langkah kita. Insyaallah menjadi penulis bukan lagi sekedar impian.

Disela materi, ada banyak permainan yang mendidik dan menghibur. Permainan yang sarat akan makna dan mengeratkan ukhuwah. Permainan yang membuat semua gap itu lebur, canda tawa keluarga besar FLP membaur jadi satu.

Semoga pekan berikutnya tidak kalah menyenangkan.

Salam FLP Jatinangor.

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *