Hujan Lamunan
Aroma debu dan masa lalu bercampur dalam peluhku
Dalam,
Hujanku yang merindu hujanmu
Ini genap satu masa kau memberai
Ini ganjil dua masa kau mengurai
Ah, bisik angin mana lagi yang harus kudengar?
Jerit mimpi apa lagi yang harus kuerang?
Wajahmu kian masa kian lekat
Disetiap jantung hati yang mengejar bayangmu
Kau bilang sayang itu tidak luntur
Kau juga bilang rasamu tak pernah kendur
Tapi apa dayamu?
Apa pula nafsumu?
Huhf.. Aku bosan. Sepertinya,
Aku mulai gundah
Jika kau melihatku hari ini,
Melihat jemariku menyentuh angin kita di pelupuk senja
Melihat manismu ini, bermanja hujan kita
Cukuplah sejukkan resahku ini, kasih..
Itu bukti paling cukup untuk memanggilku, memberitahuku
Bahwa, benar..
Kau abadi di hati ini.
puisinya bagus.
sepertinya puisi puisi damai banyak tentang hujan, Hujan kenangan, hujan lamuan, lalu hujan apa lagi,,,
tapi top deh buat puisi puisinya damae, I like it....