Sutradara film itu, mengatur peran artisnya sesuai kebutuhan alur cerita. Begitu juga segala ihwal artisnya harus disesuaikan dengan tokoh yang akan diperankan.
Adakalanya si artis ingin menjadi tokoh utama, atau bisa jadi pemeran tokoh utama ingin jadi pemeran pembantu. Tapi sutradara jelas lebih tahu mana yang paling dibutuhkan untuk menyukseskan peran. Itulah mengapa sutradara memeliki wewenang untuk mengatur proses produksi film seutuhnya.
Nah, ibaratkan saja sutradara film itu sutradara kehidupan. Ialah yang mengatur seluruh isi jagad raya ini. Kalau sutradara film jelas lebih tahu mana yang paling dibutuhkan untuk menyukseskan peran. Maka sutradara kehidupan jelas paling tahu apa yang terbaik untuk seisi alam semesta.
Ia pula yang mengabulkan segala permintaan sesuai kebutuhan, meski mungkin tidak selalu sesuai keinginan (hamba-Nya). Bukankah, orang bilang, kehidupan ini memang seperti dari panggung sandiwara?
Leave a Reply