Opik #2: Apa Cara Tercepat Ngatasin Stress? – Ruang Sederhana

Opik #2: Apa Cara Tercepat Ngatasin Stress?

Pernah ngrasa tertekan, gelisah, bingung, cemas, pokoknya ndak karuan banget deh hati sama pikiran, pernah? Aku pernah, sob.

Ceritanya gini. Aku niat nggak tidur malam karena jam 4 dini hari harus ke bandara yang jaraknya sekira 1 jam (kalau macet bisa 2 jam) pakai Taxi. Artinya, jam 3 aku harus mandi, berkemas, minum susu, makan roti buat ganjal perut biar nggak masuk angin, dan merapikan kamar. Jam 5 check in, jam 5.30 boarding, jam 6 pesawat berangkat.

Kukira plan sudah sangat rinci dan tidak ada masalah. Tapi bukan berarti aku terhindar dari masalah. Selalu dan selaluuuu saja ada kekonyolan sebelum, selama, dan sesudah perjalanan. Aku sering bilang, bukan perjalanan namanya kalau tidak ada surprize!

Benar saja. Jam 2, mata ini masih ngutuin buku, mulut masih ngemil ditemani kopi. Aku merasa tenang karena penantian tinggal 1 jam lagi. Eeeeā€¦ lepas dari jam 2 itu mata tiba-tiba bluk! Jatuh ke buku. Abis itu aku nggak ingat apa-apa.

Bangun-bangun shock! 05:10 tertera di wall hape! Dan hampir 100 misscall dari kawan seperjalanan.

Edaaaaan.. Paniklaaaaah! Nggak pakai ba-bi-bu lagi, aku langsung pake jaket dan krudung instan, gendong tas, kunci pintu, dan cussss!!! Meluncur ke bandara pakai ojeg!

Sepanjang jalan aku stress berat. Takut banget ketinggalan pesawat. Takut banget ngecewain kawanku. Takut banget kalau perjalanan ini sampai gagal. Langsung terbayang berapa besar pengorbanan untuk perjalanan ini, dan akan lebur kalau aku ketinggalan pesawat. Sepanjang jalan itu juga mulutku terus komat-kamit beristighfar. Memelas sama Allah biar dikasih kesempatan masuk pesawat sebelum pintunya ditutup.

Saking stressnya, kenangan ini masih duduk di kursi paling atas. Sel otakku benar-benar ingat detail kejadian tiap derap kepanikan sepanjang Cibiru-Cimahi (sempat kesasar karena tukang ojegnya nggak tahu jalan masuk bandara Husain Sastranegra). Saking stressnya juga sampai aku jadiin inspirasi buat Opik kali ini:

“Kalau kamu lagi stress, cara tercepat apa yang kamu lakuin buat ngatasin stress itu?”

Kalau aku, sob, langsung istighfar. Tarik napas dalam-dalam, hembusin, dan terus ulangi istighfar sebanyak mungkin. Cuma itu cara tercepat buat bikin dada lega setelah stress memuncaki otak. Ketika dada lega, napas kembali normal, aku bisa cepat berpikir dan ngambil keputusan: langkah apa yang harus kuambil.

Itu berlaku untuk semua jenis ke-stress-an. Kata Habib Umar dari Semarang, “Saluran air tidak dapat lancar kalau ada kotoran. Makannya kotorannya harus diangkat agar salurannya bisa lancar lagi. Kotoran itu dosa. Makannya istighfar”.

Hakikatnya, semua masalah itu terjadi karena manusia punya banyak kotoran. Istighfar, memohon ampun pada Allah, adalah cara terbaik untuk mengangkak kotoran itu. Manusia sesempurna Rosul saja beristighfar 100 kali sehari, apalagi aku manusia biasa (yang harusnya beratus kali lipat dari Rosul karena kotoranku pasti lebih banyak).

Dan stress itu, berawal dari masalah!

Istighfar itu terbukti manjur, sob. Persis 5 menit sebelum pesawat meluncur ke awan, aku duduk di kursi dekat jendela dengan senyum lega. Alhamdulillah.. perjalanan dimulai dengan berakhirnya stress.

Nah, gimana denganmu, sob?

“Kalau kamu lagi stress, cara tercepat apa yang kamu lakuin buat ngatasin stress itu?”

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *