Angin, benarkah aku seorang pengecut? Seorang yang membakar lumbung padi demi mencari tikus. Seorang yang berjalan dengan mata kuda. Seorang yang.. egois dengan fantasi, tapi terlalu gegabah untuk melangkah di laring dunia.
Ah, tak mungkin kau tak paham, Angin. Ini tentang apa yang antariksa sebut sebagai “media sosial”. Benar. Tentang kenekatanku untuk menutup semua akun di istana maya itu, juga tentang segala persepsi di kepala para penghuninya. Continue reading “Hampa Maya”