Hampa Maya

Angin, benarkah aku seorang pengecut? Seorang yang membakar lumbung padi demi mencari tikus.  Seorang yang berjalan dengan mata kuda. Seorang yang.. egois dengan fantasi, tapi terlalu gegabah untuk melangkah di laring dunia.

Ah, tak mungkin kau tak paham, Angin. Ini tentang apa yang antariksa sebut sebagai “media sosial”. Benar. Tentang kenekatanku untuk menutup semua akun di istana maya itu, juga tentang segala persepsi di kepala para penghuninya. Continue reading “Hampa Maya”

Celoteh “Klik”

Langitnya cantik. Seperti biasa, atap kosan selalu menyenangkan untuk berceloteh. Sembari melambai pada sang senja, mataku hampir tak berkedip beberapa menit -memerhati guratan awan. Ah, ya, Angin juga sudah mencumbu pipiku. Sayang dia langsung terbang mengantar kawanan burung kecil yang kian sedikit barisnya.

Hari ini, entah harinya yang buruk atau hatiku yang tidak baik, aku mengalami beberapa kekonyolan. Menurut aliran positivisme (yang belakangan ini gencar dikaji mahasiswa tingkat akhir), tidak ada akibat kalau tidak bersebab. Artinya, kekonyolan ini tidak akan terjadi kalau aku tidak melakukan kesalahan.

Dengan kata lain, ada apa denganku? Continue reading “Celoteh “Klik””

Celoteh Mimpi

Biarlah orang bilang aku manusia pengkhayal. Pemimpi ulung yang terlalu lebay. Tapi selagi tak ada Undang-Undang Mimpi, Pajak Khayal, dan Peraturan Ke-lebay-an; aku ingin menuliskan beberapa keinginan.

Biarlah aku tak bisa memilih lahir dari dinasti ber-uang. Setidaknya aku berhak memutuskan untuk menjadi siapa, ingin apa, dan bagaimana mewujudkannya. Dan, jika aku menjadi ‘seseorang’ suatu hari nanti, keinginan inilah yang memerisai. Continue reading “Celoteh Mimpi”

The Balinese Harmony #1

Antara Was-Was dan Surprize

Ketika terikhlaskan untuk batal, Tuhan justru berkehendak mewujudkan awal perjalanan. Sedikit bimbang: apakah ini ilusi dari mimpi yang terpendam 3 tahun? Atau benar bahwa adakalanya perjalanan sesuai rencana? Entahlah. Ini baru mula. Jelas belum ada konklusi yang menjelma.

Meski tetap saja, antara bahagia dan tidak percaya, di tengahnya ada segumpal keraguan. Ragu yang berujung “jangan-jangan”. Jangan-jangan.. Sekali lagi, Tuhan sedang menguji. Continue reading “The Balinese Harmony #1”

Gurukul vs Al Hikmah 2

Haduh, bangun tidur dapat kabar “nyesek” dari M2Net. Serasa keceriaan mentari tertutup gumpalan awan hitam, #lebay.

“Salah satu anggota M2Net telah berpulang ke rumah”, kudengar dari kicauan burung di pohon sebelah. Bukan, bukan rumah Allah, tapi rumahnya. Alias keluar dari Al Hikmah 2. Lebih tepatnya: mengundurkan diri.

Sejatinya aku sudah berusaha “pura-pura tidak dengar”. Muak dan sedih bercampur kecewa pasti sangat pahit rasanya, kalau aku mendengar. Sayangnya telingaku tiba-tiba (seakan) punya kemampuan Lee Jong Suk (pemeran Park Soo Ha) dalam drama “I Hear Your Voice”. Tentu bukan dengan indra ke-6, tapi via desibel yang terperangkap telepon seluler.

Seketika itu juga alur cerita film legendaris (untuk tidak menyebut ‘jadul’) dari India, yang kurasa cocok dengan background Al Hikmah 2, melayang-layang di depan mata. Tidak sedang menyamakan “Mohabbatain” -judul film itu- dengan kisah di pesantren NU. Hanya inti kisah dari keduanya ada yang sama.
Continue reading “Gurukul vs Al Hikmah 2”

A Letter to My Friends

Awalnya kukira takkan bertahan sejauh ini. Aku.. sama sekali tidak berniat membuang semua link pertemanan di dumay. Hanya saja, aku merasa ada sesuatu yang mendorongku. Dorongan yang, saking kuatnya sampai aku tak sempat berpikir jernih atau menimbang lebih baik.

Maaf, teman. Sejak Juli 2014, akun-akun sosmed atas nama ‘Damai Wardani’ sudah dinonaktifkan. Entah sampai kapan. Namun satu hal yang pasti, meski tak bisa kujelaskan ‘mengapa’, aku sama sekali tak punya niat jahat.

Bila ada yang merindukan, pintu email “damai@wardani.info” selalu bahagia untuk disapa. Setidaknya, dengan menyapa email itu aku jadi tahu: sekuat apa tali pertemanan kita.

Ah, ya. Terima kasih untuk pembaca setia blog ini. Meski aku lebih sering pulang ke “jalandamai.com”, aku tahu silent readers blog ini justru terus bertambah. Terima kasih untuk kesetiaannya.

Salam Damai, :)