Yang

Ada kisah yang belum terpuisi

Ada puisi yang belum terkisah

Keduanya sama gundah

Mencari pembuka makna yang,

Hanya ada padanya

Dia yang,

Harusnya mampu mengurai makna itu

Dia yang,

Menapaki kisah dalam puisi itu

 

Tapi kini jangankan berpuisi

Berkisah pun dia tak mampu

 

Adakah Kau lihat dia?

Dia yang baru saja hilang dari ragaku

(15.09.13, 2:09)

 

Jika Memilih Itu…

Jika memilih itu menjadi hal berat dan rumit,

Biarkan aku berhenti berharap

Dan, cukuplah dia yang kau lihat

 

Jika memilih itu membuatku melihat kebimbanganmu

Biarkan aku tenggelam

Menghilang bersama kepingan hati yang tak ingin kau tahui

Dan, cukuplah dia yang kau yakini

 

Bahkan, jika memilih itu membuatmu terluka

Biarkan aku sirna

Bersama cinta yang tak pernah mengharap balas

Dan, aku cukup tahu diri

Untuk tidak mengusikmu lagi

Rindu – Kesal

Rindu dan kesal itu beda tipis

Rindu semata karena aku cinta

Kesal pun semata karena aku sayang

Tapi kenapa,

Kau lebih mampu membuatku kesal ketimbang rindu

Kesal karena aku rindu untuk merindukan seseorang

Seseorang yang,

Selalu bisa mengubah kesalku menjadi rindu

Sulit

Tidak muluk

Hanya ingin menatap senyum dan mendengarmu berceloteh

Hanya itu,

Tapi kenapa…

Suliiit sekali..

Bahkan menangisimu pun tak bisa lagi kulakukan

Karena air mataku bukan hanya kering,

Tapi juga habis

Sayangnya penyesalan itu justru kian tebal

Penyesalan tentangmu,

Tentang kita yang tak jodoh

Sekiranya aku boleh memohon

Mohon beri tahu aku

Beri tahu cara terampuh untuk melupakanmu

Cara yang tidak sulit

Ya, tidak sulit…

Pedih

Seperti inilah aku menyentuhmu

Seperti bayang di kaca yang teramat nyata

Namun pudar saat ku sadar:

“Kau bukan milikku”

 

Menyebalkan Itu,

Menyebalkan itu,

Saat rindu terbunuh cemburu

Menyebalkan itu,

Saat yakinku Kau dustai

Menyebalkan itu,

Saat Kau acuh pada jalanku

Sedang jalanmu, tak satu pun mampu kutahui