Diary Garuda 1: Pejuang Malhikdua, Road to Jogja

Damai, kita dapat undangan dari AMIKOM, seru Pimpinan Umum M2Net.
Benarkah, BU?, Pemred _Damai_ memastikan.
Ni undangannya, Bu ita _Pimpinan Umum_ menunjukan bukti.
Terdiam sejenak.
Kok bengong?, Bu Ita mengagetkan Damai.
Saya masih belum percaya, Bu.
Maksudmu?
Apa benar baju kuning ini baju keberuntungan?, Damai bertanya dengan polosnya.
Saya semakin tidak mengerti, apa maksudmu?
Baju berwarna kuning ini pemberian ibu sebagai hadiah ulang tahun saya ke-17. Saya baru memakainya 3 kali, ketika acara OASIS, waktu dapat anugrah BISA 2010, dan sekarang menjadi saksi bisu kemenangan Malhikdua, Gadis berkaca mata itu menjelaskan panjang lebar.
Hmmm…mungkin
Keduanya terdiam.
Tapi, kenapa harus dipikirkan? Yang penting sekarang kan kita bersiap-siap pergi ke Jogja untuk menerima anugrah yang sangat luar biasa. Bukankah ini yang kau harapkan selama ini?
O..iya. Ibu benar.

Itulah sekilas percakapan Pemred dan Pimpinan Umum M2Net ketika mendapat undangan Pemenang Lomba Website SLTA tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh AMIKOM Yogyakarta. Perbincangan dua bunda SCH itu berlangsung di kamar Crew Child Jum’at sore. Setelah itu keduanya langsung mengurus surat-surat yang diperlukan juga sowan ke Abah Mukhlas dan Pak Sulkhi guna meminta izin menghadiri acara penganugrahan di Ruang Citra AMIKOM pk. 9 besok siang.

Singkat cerita, keduanya langsung meluncur ke Yogyakarta menaiki bus Efisien jurusan Jogja-Solo setelah sebelumnya ganti bus 3 kali dari Pondok sampai Purwokerto. Perjalanan malam yang tak biasa dilakukan Pemred, membuatnya membeku kedinginan meski AC diatas tempat duduknya telah dimatikan. Sepanjang perjalanan hanya tidur, SMS-an sama konsultan, dan memandang gelap perjalan yang ia lakukan. Ya, sebagai ganti rasa kesalnya karena keasyikan membacanya terganggu saat lampu bus dimatikan.

Tak berapa lama setelah tansit di agen Bus Efisien dan ganti mobil travel, keduanya menginjakan kaki pertama di Bundaran UGM, sekitar jam 9 malam. Udara malam kota Yogyakarta seolah menusuk pori-pori tubuh Pemred yang belum mecair dari dalam bus yang telah ia naiki. Berbincang sebentar dengan alumni yang sudah siap menjemput, mereka langsung menyinggahi kost-kostan mahasiswa UGM yang ditangggung beasiswa CSSMORA setelah mereka lulus dari Malhikdua, dikawasan sekitar kampus UGM yang dekat pula dengan UNY.

Tak pikir panjang lebar, hal pertama yang mereka lakukan setelah sampai di kamar adalah makan. Ya, keduanya memang baru menyantap 3 sendok nasi sejak pagi. Setelah, bebersih dan membayar solat yang ditinggalkan selama dalam perjalanan, mereka terlelap dalam mimpi. Tak sabar menyambut indahnya esok hari, dimana kemenangan kan mereka genggam, mewujudkan impian yang selama ini mereka kejar, membuktikan pada semua bahwa M2Net masih bernyawa dan pantas tuk dipehitungkan keberadaanya.                      ¯                        »                        

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Postingan terkait:

Diary Garuda 2: Kampus Ungu, Saksi Bisu Tangis Bahagia Pejuang Malhikdua

Diary Garuda 3: Lambaian Sampai Jumpa Tuk Jogja

Leave a Reply

3 Replies to “Diary Garuda 1: Pejuang Malhikdua, Road to Jogja”

  1. selamat ya.

    anda layak juara. bajumu. jika dilepas ke pasar lelang pasti mahal harganya :)

    terima kasih, paman. Tentunya semua ini tak akan terwujud tanpa bantuan paman.
    ha..ha… maaf, bju itu barang langka lho…

  2. Alhamdulillah mantaf mai..Trus Berkarya jangan pernah berhenti danpuas..Fa idza farogtafansob wa ilarobbikafargob..jika kita telah selesai dari satu aktivitas maka kembalilah pada Allah lalu terus beramal..jangan pernah berhenti menebar kebaikna hingga kaki ini menginjak surganya…Terus Bergerak Tuntaskan Perubahan ^^

    1. trimakasih atas kunjungan dan komennya, aa.
      senang bisa berkarya bareng a mulki. btw, alamat blognya apa nih? biar damae bisa menjelajah kesana. heheh..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *