Celoteh – Page 15 – Ruang Sederhana

Diary Garuda 3: Lambaian Sampai Jumpa Tuk Jogja

Tak kehabisan akal. Meski sebelumnya gagal kontak Bu Ita tuk membuka pintu gerbang, ide Pemred yang tak lain dan                                                   tak bukan adalah pertolongan Allah, akhirnya bisa menembus gerbang                                                   yang                                                   terkunci dan ia pun bisa istirahat dengan tenang.

Kicauan burung dan hangatnya mentari pagi membangkitkan semangatnya kembali. Wah, saya harus bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sebelum meninggalkan kota ini, rencana Pemred disela mandi pagi.

Dan dengan dalih beli oleh-oleh untuk teman-teman, ia pun berhasil menelusuri kota Jogja diantar alumni yang sedang free. Ke kampus UGM, kampus UNY, Area Malioboro, Monummen Super Semar, Continue reading “Diary Garuda 3: Lambaian Sampai Jumpa Tuk Jogja”

Diary Garuda 2: Kampus Ungu, Saksi Bisu Tangis Bahagia Pejuang Malhikdua

Posting. Ya, itulah kata pertama yang terlintas di pikiran Pemred selepas membuka mata, bangun dari tidurnya.

Hmm…tak sabar rasanya jemariku berceletuk dan menari diatas keyboard tuk menuliskan semua yang terlintas di otakku, gumamnya.

Benar saja, jam 6 pagi ia sudah duduk manis di warnet samping kost-kostannnya, setelah mandi pagi dan pamitan pada Bu Ita. Namun, chat dengan sobat-sobat mayanya membuat 9 judul tulisan yang telah disiapkannya semalaman hanya terposting 1 saja. Tak mengapa, itu tak membuatnya kecewa. Toh, masih banyak waktu., pikirnya.

Dua jam kemudian, Continue reading “Diary Garuda 2: Kampus Ungu, Saksi Bisu Tangis Bahagia Pejuang Malhikdua”

Diary Garuda 1: Pejuang Malhikdua, Road to Jogja

Damai, kita dapat undangan dari AMIKOM, seru Pimpinan Umum M2Net.
Benarkah, BU?, Pemred _Damai_ memastikan.
Ni undangannya, Bu ita _Pimpinan Umum_ menunjukan bukti.
Terdiam sejenak.
Kok bengong?, Bu Ita mengagetkan Damai.
Saya masih belum percaya, Bu.
Maksudmu?
Apa benar baju kuning ini baju keberuntungan?, Damai bertanya dengan polosnya.
Saya semakin tidak mengerti, apa maksudmu?
Baju berwarna kuning ini pemberian ibu sebagai hadiah ulang tahun saya ke-17. Saya baru memakainya 3 kali, ketika acara OASIS, waktu dapat anugrah BISA 2010, dan sekarang menjadi saksi bisu kemenangan Malhikdua, Gadis berkaca mata itu menjelaskan panjang lebar.
Hmmm…mungkin
Keduanya terdiam.
Tapi, kenapa harus dipikirkan? Yang penting sekarang kan kita bersiap-siap pergi ke Jogja untuk menerima anugrah yang sangat luar biasa. Bukankah ini yang kau harapkan selama ini?
O..iya. Ibu benar.

Itulah sekilas percakapan Pemred dan Pimpinan Umum M2Net ketika mendapat undangan Pemenang Lomba Website SLTA tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh AMIKOM Yogyakarta. Continue reading “Diary Garuda 1: Pejuang Malhikdua, Road to Jogja”

Maaf, Saya Tak Bermaksud Demikian, Tapi Memang Demikian Adanya

Saya rindu Dzarfah yang dulu. Kemana Dzarfah yang selama ini saya kenal? Dzarfah yang selalau berada diposisi pertama, Dzarfah yang tak pernah dapat nilai kurang dari 7? Dzarfah yang bisa jadi legowonya hati saya kalau nilai ulangan anak-anak jeblog semua? Kemana? Kenapa Dzarfah yang sekarang beda dari yang dulu? Kenapa Dzarfah yang sekarang sering meninggalkan pelajaran dan nilainya down semua? Kenapa soal segampang ini tidak bisa dia kerjakan? Dimana? Dimana Dzarfah yang sebenarnya? Apa yang sedang terjadi padanya hingga membuat semangatnya luntur seperti ini? Dzarfah, kembali lah, kembali menjadi Dzarfah yang selalu no. 1. Asah lah kembali bekal yang telah melekat dalam jiwamu. Saya yakin, kamu bisa melakukan yang terbaik untuk menjadi yang terbaik. Berusahalah, Nak! Do’a Ibu selalu menyertaimu

Deg! Saya terharu mendengarnya. Sungguh… Lidah ini seolah terkunci tak bisa lagi berkata-kata Continue reading “Maaf, Saya Tak Bermaksud Demikian, Tapi Memang Demikian Adanya”

Salam Damai,…

Lebih dari sebulan lalu, saya membiarkan sayap Garuda tak mengepak. Saya diamkan di dalam kebisuan tanpa sepatah kata apa lagi selarik tulisan pun yang tersampaikan sebelum jemari ini meninggalkan ketikan postingan terakhir bulan lalu. Saya acuhkan para pembaca melirik blog sederhana ini tanpa membalas komentar mereka. Bahkan saya singkirkan semua ide yang terlintas dan memaksa tuk dituangkan hingga semua terbengkalai, mengalir, hilang entah kemana. Ya, semua ide itu hilang bersamaan dengan lunturnya semangat menulis saya di moment yang tak seharusnya. Kenapa? Continue reading “Salam Damai,…”

Bagian dari Warna-Warni Kehidupan

Bukan bermaksud pamer bahwa saya gadis manja, ingin dikasihani, atau apa pun namanya. Sungguh, saya tidak bermaksud seperti itu. Saya hanya mencoba menguraikan secercah kisah bagian dari warna-warni kehidupan yang semoga bisa dipetik hikmahnya. Kalau pun tidak, semoga malaikat tidak mencatat sebagai kesalahan atau pun dosa karena saya menulisnya.

Bulan ini -Maret- tercatat dalam rekor Carian (catatan riwayat bulan) sebagai bulan istimewa dalam sejarah hidup saya. Selain karena hari ulang tahun saya jatuh pada bulan ini, juga karena bebearapa hal yang …_ Continue reading “Bagian dari Warna-Warni Kehidupan”