Tak kehabisan akal. Meski sebelumnya gagal kontak Bu Ita tuk membuka pintu gerbang, ide Pemred yang tak lain dan tak bukan adalah pertolongan Allah, akhirnya bisa menembus gerbang yang terkunci dan ia pun bisa istirahat dengan tenang.
Kicauan burung dan hangatnya mentari pagi membangkitkan semangatnya kembali. Wah, saya harus bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sebelum meninggalkan kota ini, rencana Pemred disela mandi pagi.
Dan dengan dalih beli oleh-oleh untuk teman-teman, ia pun berhasil menelusuri kota Jogja diantar alumni yang sedang free. Ke kampus UGM, kampus UNY, Area Malioboro, Monummen Super Semar, Continue reading “Diary Garuda 3: Lambaian Sampai Jumpa Tuk Jogja”