Hanya Hati

hati 2Kupikir pria kaya jatuh hati pada gadis miskin itu, hanya di sinetron. Sama halnya lelaki kampungan yang merindukan aktris papan atas dunia.

Begitu juga preman yang mencintai putri kyai, atau ulama yang justru ingin menikahi wanita tuna susila.

Sering juga kudengar, putri raja hanyalah untuk pangeran. Aturan ini sama dengan kasta Brahma tak mungkin bisa berjodoh dengan kasta Sudra.

Barangkali hari ini bisa dilogikakan, pewaris perusahaan yang sahamnya trilyunan dolar mustahil menambatkan hati pada pelayan toko.

Ada juga yang menyebut kalau gadis Jawa dengan pria Sunda tidak akan langgeng. Juga nasib pemilik zodiak A yang tak jodoh bila diramalkan menikah dengan zodiak Z. Bahkan orang yang lahir pada tanggal sekian sama sekali tidak bahagia dengan orang yang lahir di tanggal sekian.

Benarkah? Mengapa teramat banyak kepercayaan manusia yang seakan lebih benar dari rencana Tuhan? Mengapa ada jurang pemisah yang teramat jauh untuk dua hati yang berbeda asal?

Kalau pun memang benar bahwa cinta harus melihat lebih dulu kasta, kepercayaan, harta, wajah, shio, suku, status, dan segala kecocokannya, terbayang betapa rumitnya mencari pasangan hati.

Beruntungnya hari ini aku melihat masih ada penambat hati yang hanya memilih hati. Kamu?

Leave a Reply

5 Replies to “Hanya Hati”

  1. Biar hati yang menentukan dan bicara :) Tanpa batas, tanpa kasta dan tanpa embel-embel lainnya. Toh rejeki dan ukiran cerita kehidupan manusia sudah ditentukan dari Sana – nya.

    Tapi, ga hanya hati kita aja, tapi hati-hati disekitar kita. Kadang kala, hati kita berkata IYA (bahkan IYA BANGET), tapi hati lain yang menyayangi kita menyatakan TIDAK atau RAGU-RAGU, maka hati kita perlu diredam dan dipertanyakan kembali.

    Biasanya disaat hati kita dan hati-hati orang disekitar kita juga menyatakan IYA, tandanya tak ada halangan berarti didepannya nanti :) Itu yang aku lakukan, dan semoga barokah bahagia seumur hidup nanti…

    udah lama nih ga ngomong ngejelimet begini. Biasa jebras jebrus aja haha. This is why I love blogwalking.. Thanks udah berkunjung di aku ya,… Salam dari BSD..

    1. Ahaha… serius banget nih komen teh Cicha. Iya memang betul, teh. saya catet semua masukannya.

      aamiin.. hatur nuhun, sudah berkunjung. salam hangat dari Bandung ya, teh.

  2. Eh ternyata ada lho yang seperti itu, hanya memilih hati. Tapi kayaknya tak banyak sih, Pernah baca di blog mbak Ade ANita. Ada seorang perempuan, anak orang kaya rela jadi muallaf dan menikah dengan seorang lelaki sederhana. Waah kisahnya sedih tapi perempuan itu sangat tegar, subhanallah ….

    1. Iya mak Mugniar, memang tidak banyak tapi ada. kalau mak Mugniar sendiri termasuk yang mana ni? heuehue..

Leave a Reply to Mugniar Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *