Konyol, Saya Selalu Sakit Usai Mandi Pagi di Pesantren

bayi mandi
Source: Here

Sambil menanti kisah-kisah unik tentang pesantren dari (calon) peserta giveaway 3, saya jadi kepincut curhat masa-masa nyantri di Benda. Kisaran 2008-2011, saya menikmati hari-hari di dalam gedung bertingkat, lapangan hijau yang kini beraspal, dan sesudut sawah yang tak mampu terambah (di luar area) seluas 10 hektar secara keseluruhan.

Mau makan, belajar, ngaji, sekolah, belanja, traveling, sampai mandi dan tidur pun tidak keluar dari kawasan.

Itulah pesantren Al Hikmah 2, salah satu anak yayasan Al Hikmah yang memiliki lembaga pendidikan dari TK sampai PT (Perguruan Tinggi). Jika Anda ingin berkunjung kesana, sebut saja ‘pondok Benda’.

Lebih akrab di telinga masyarakat, supir angkot, juga tukang ojeg, lantaran letaknya di desa Benda, kecamatan Sirampog, kabupaten Brebes, provinsi Jawa Tengah.

Lebih tepatnya, di kaki gunung Slamet. Yup, hampir saban pagi sebelum bel sekolah bunyi, saya menggantungkan dagu di jendela kelas lantai 3. Jelas sekali mentari beranjak dan memancarkan sinarnya. Paduan siluet makin indah saat sinar itu menyeka embun di ilalang tanah lapang. Seakan menyapa saya yang terpaku dan terpukau, “Damae, ganbatte! Fighting! Semangat!”. *lebay

Ahaha, sering tertawa geli kalau mengingat moment itu. Tapi bukan itu keunikan yang saya maksud. Sepenggal moment yang sampai hari ini tak pernah terlupa justru terjadi sebelum mentari itu terbit. Sebelum saya terpaku dan terpukau dengan kecantikan sinarnya. Ya, sebelum mentari terbit itu, waktu subuh dan sebelum subuh pastinya.

Selalu Sakit Usai Mandi Pagi

Durasi jam 2 sampai 4.30 pagi. Itu khususon ila jadwal mandi. Sepagi itukah? Yui. Lantaran jam 4.30 semua santri wajib solat berjamaah di masjid, dilanjutkan pengajian pagi, sarapan, dan bablas ke sekolah. Lewat dari jam itu berarti tamatlah riwayat alias bersiap dikenai sanksi keterlambatan.

Nah, saya itu paling tidak bisa mandi pagi. Mau jam 2, jam 3, jam 4, tetap tidak bisa. Kalau pun dipaksa, hasilnya pasti sakit. Flu, demam, dan batuk, itu konsekuensi yang harus ditanggung tubuh ringkih ini kalau mandi pagi. So, mau tidak mau saya hanya berwudhu menjelang subuh.

Lha, mandinya? Setelah pengajian pagi selesai. Itu strategi biar tidak di-ta’zir (dihukum). Tapi akibatnya lebih parah, saya sering tidak punya waktu sarapan dan terlambat berangkat ke sekolah. Mau tidak mau ya dapat hukuman dari BP di sekolah. Sekalinya berani nyempil di jadwal pengajian pagi untuk mandi, malah ketahuan dan diciduk polisi-nya pondok (baca: petugas piket jaga kamar mandi).

Hadeu.. Apes apes dah. Tiga tahun kucing-kucingan sama pengurus dan sekolah hanya gara-gara mandi. Kalau dicritain sekarang rasanya agak gimanaaa gitu. Konyol. Lucu. Tapi justru itu yang tidak saya temui di tempat lain, selain pesantren. Hahaha…

Penasaran sama kisah lain yang unforgattable di pesantren? Nanti deh saya sambung lagi.
Atau Anda punya kisah unik tersendiri? Yuk, ikutan giveaway 3 aja! Banyak hadiahnya, lhooo!
Atau mau ikutan Trilogi Giveaway “Action for Pesantren”? boleh banget! Hadiah utamanya Tablet, booo! :D *sokGirang

Leave a Reply

7 Replies to “Konyol, Saya Selalu Sakit Usai Mandi Pagi di Pesantren”

  1. wahahaha, iya pernah setahun sekamar sama mbak.
    harusnya mbak mandinya tengah malem ajja, kan pagi2nya gak usah ribet2 deh :D

Leave a Reply to damai_wardani Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *