kata – Ruang Sederhana

Cara Mengatasi “Takut Salah” dalam Ngeblog

Ini problem yang hampir selalu dilontarkan peserta dalam pelatihan blog: takut salah. Sebulan terakhir ini ngisi pelatihan blog di beberapa komunitas, dan kata “takut salah” itu nggak pernah absen.

Takut salah dalam menyampaikan sesuatu, berujung malu, dan mandeg alias gagal berkarya. Takut salah yang dikambinghitamkan sebagai pembenaran atas kemalasan bergerak. Takut salah yang juga dialibikan untuk menyumpal ketidakmauan dalam mencoba. Continue reading “Cara Mengatasi “Takut Salah” dalam Ngeblog”

[Wanita] Tak Terkata

wanita
Source: Here

Sekecil apa pun itu, selalu ada jutaan kata untuk menggambarkan
Serumit apa pun itu, selalu saja ada kata untuk menyederhanakan
Seindah apa pun itu, selalu ada kata untuk mengungkap tanpa berlebihan
Hingga sehabis apa pun kata itu, selalu ada kata lain untuk membuatnya tetap terkata

Tapi tidak untuk satu kata ini
Sudah kucoba berkali-kali
Kucoba lagi dan lagi
Tetap tidak kutemukan kata
Yang paling mulia untuk sekadar bercengkrama di hari jadinya

Bahkan jika kau memaksaku dengan berucap
“Bukankah kau sesama wanita?”
Tak ada jawaban lain yang bisa kuberi
Selain,
“Aku? Wanita? Cibiran macam apa itu?”

***Happy Women’s Day***

Kata dan kamu

kamu
Source: Here

Ada banyak sekali kata yang tak bisa kupahami. Bahkan terlalu banyak kata yang entah bagaimana caranya agar aku bisa memahami. Lebih lagi, ada sangat banyak makna yang tak mampu terkata. Dan ada tak terhitung kata yang tak cukup dijabarkan dengan kata-kata.

Sama seperti kamu. Ada kalanya aku termenung mengkhayati khayalmu. Ada saatnya aku tercabik merindumu. Ada pula waktunya aku menyesal pernah mengenalmu.

Ada juga prasangka bahwa kamu tak pernah memahamiku. Kadang, aku pun menghabiskan malam dengan rintik di pipi, memikirkanmu.

Meski sejatinya, kamu hanya datang untuk menawari bahagia, kamu hanya hadir untuk memberi pelindungan, kamu juga hanya dilahirkan untuk hidup bersamaku, tanpa takaran.

Kata dan kamu memang tidak sama. Tapi kata dan kamu sama-sama membuatku lebih kokoh untuk menemukan diriku sendiri. Lalu apa, siapa, mengapa, dan bagaimana, kata dan kamu itu kukenali dan mengenalku?