Jam 8 Pagi

Jam 8 pagi, jalanan sudah disetrika oleh ratusan bahkan ribuan kendaraan menuju gedung-gedung bertingkat; sekolah, segala perkantoran, pabrik, hotel, mall, restoran, dan gudang uang (bank). Andai saja ia bisa bicara, bukan, yang benar andai saja manusia mengerti bahasa jalan, mungkin takkan tahan dengan segala umpatan.

“Kulitku baru dua hari luluran sudah kasar begini, pipiku robek di tengah, badanku menggigil kebanjiran, make up-ku luntur kena tabrakan, cat kuku cantikku belum kering pun sudah diludahi, dikencingi, ditimpuki sampah sana sini.”

Untungnya manusia tidak mengerti bahasa jalan. Yang ia tahu hanyalah semacet apa pun, banjir setinggi apa pun, rusak separah apa pun, jalan tetap tak mengeluh untuk dilindas setiap saat. Demi mengais lembaran merah-biru untuk cacing perut yang menari tiap pagi, siang, dan malam hari.

Jam 8 pagi, manusia di terminal sibuk menawarkan semua jenis kendaraan; ojeg, becak, angkot, bajaj, bis ecek-ecek, bis mini, bis eksekutif, dan taxi; semua saling berebut dengan jaminan pelayanan terbaik (yang sudah digadaikan). Continue reading “Jam 8 Pagi”

Segulung Kertas

Segulung KertasAaarghh.. Pegal, pegal pegal! *kretek-kretek*

Hei, darimana saja kamu? Tumben jam 10 malam baru pulang.

Besok saja introgasinya. Ngantuk. Capek.

Aishh.. Aku menunggumu sedari senja belum tiba. Sampai hari hampir berganti aku masih di sini, dan sekarang kamu menyuruhku pergi begitu saja?

Iya. Kenapa? Sudah sana pulang, pulang, pulang! Siapa suruh Angin nunggu aku.

Tch.. Benar-benar ini anak. Minta di..

Apa? Minta di-apa?

Tunggu-tunggu. Apa itu? Gulungan kertas apa itu?

Oh, ini? Kamu mau? Nih, ambil!

Penganugerahan.. Ckckckck.. Wuaaaaw!!! Continue reading “Segulung Kertas”

Menolak Nyesek

Kenapa murung di saat kuliah berlangsung?

Hm.. Mulut-mulut bising itu mengumpatiku busung-busung.

Yaelah.. Woles aja keles!

What?! @_@

Anggap saja mereka terlalu perhatian sama kamu. Tidak mendengarkan penjelasan dosen, malah sibuk memperbincangkan hal bulshit tentang kamu. Jangan-jangan.. Diam-diam suka! Xixixi

Tch.. Emang aku pemeran film “Yes or No?”

Yes!

No!!

Ssst.. Perhatiin dosen!

Huhf.. Nyesek!

Syudah-syudah, pura-pura tidak dengar. Semoga dosamu diampuni karena ulah mereka.

Aamin.. #MenolakNyesek

Penampakan Hari Nyuci Se-Kosan

Apa yang terjadi jika semua penghuni kosan mencuci di hari yang sama? Ini penampakannya, :)

Saran saya, hindari mencuci di hari Sabtu dan Minggu. Full!!!

Bagaimana dengan rumah/kosan Anda?

Foto: Dok. Pribadi, Sabtu (26/4/2014).

Siluet Mentari di Pelupuk Senja

Siluet Mentari di Pelupuk SenjaSenja setelah hujan ternyata lebih indah dari senja yang datang biasa. Guratan merah jingga keemasan mengiring sang mentari kembali ke peraduan. Seakan menyapa, “Selamat sore,” dengan lekukan lesung pipi semanis kembang desa. Aduhai, aku benar-benar jatuh cinta..

Tch.. Berapa ribu jepretan kamera tuamu untuk tiap senja? Dasar Angin kurang kerjaan!

Ssst! Don’t say that, honey. Bahkan jutaan ribu jepretan yang menangkap setiap detik pergeseran siluet mentari, perubahan warna terang menjadi kuning, menuju orange-jingga-kuning keemasan, hingga semua bayang benar-benar luput dari mata telanjang, itu tetap belum cukup mengabadikan setiap pesona senja.

Ah, lebay!

No, no, no more! Wait.. Slow.. Matamu bukan mata yang biasa kulihat. Bisa jadi kalimat yang akan terucap dari bibir manismu berikutnya adalah, kesal yang kau umpat. Is it right?

Hhh..
Aku sama sekali tidak punya gen seorang penulis. Aku tidak punya bakat untuk menjadi penulis. Itu yang selalu mereka katakan. Seberapa keras pun aku mencoba, aku tetap tak kan bisa menjadi seperti.. JK Rowling, Gol A Gong, Dee, atau.. Continue reading “Siluet Mentari di Pelupuk Senja”

Pengumuman Pemenang Giveaway 3 “A Moment in Pesantren”

Keputusan memperpanjang durasi givaway ini ternyata tidak salah. Selama 2 minggu pertama, jumlah peserta yang masuk baru 4 orang. Ditambah 3 hari, total peserta menjadi 9 orang. Hanya 9 orang? Ya, 9 orang, dan itu amazing!

Barangkali ada yang menertawakan atau menganggap giveaway ini tidak sukses, tak apa. Ukuran sukses bagi saya tidak bergantung kuantitas. Keinginan untuk berbagi kisah tak terlupakan dari pesantren itulah, yang sejatinya saya harapkan. Cukuplah: keinginan, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk berpartisipasi dalam giveaway ini.

Besar harapan saya, setelah giveaway ini berakhir, keinginan untuk terus berbagi kisah tentang pesantren itu tidak pernah padam. Bila mungkin sekarang mau berbagi karena melirik hadiah yang disodorkan *meski tak seberapa; maka esok, lusa, munggu depan, bulan depan, tahun depan, mau tetap berbagi kisah tanpa embel-embel apa pun.

Hingga pengalaman tak terlupakan dari pesantren itu bisa mendunia dan bisa dipetik ilmunya oleh semua orang. Barangkali pengalaman nyantri itu bukan hal aneh, tapi akan menjadi langka dan berharga bila tidak ada orang yang mau mulai bercerita.

Maka, saya angkat topi setinggi-tingginya untuk 9 peserta yang mau memulai untuk berkisah tentang pesantren. Mereka adalah: Continue reading “Pengumuman Pemenang Giveaway 3 “A Moment in Pesantren””

Perayaan [Tangisan] Kartini

kartini2Moment 21 April selalu istimewa untuk semua wanita. Peringatan hari kelahiran R.A. Kartini menjadi kian berarti kala para wanita menyuguhkan segala jasanya, sekaligus jasa para penerusnya.

Berbagai acara seminar, workshop, teater, pentas seni, parade, karnaval, hingga festival, ramai digelar serempak dengan satu tema: wanita.

Tentu saja, acara serasa kurang lengkap tanpa kehadiran para tokoh wanita sesuai bidang yang ditekuninya.

Serasa kurang lengkap tanpa bombastis liputan di berbagai media massa, bahkan grass root journalism yang tertuang melalui blog dan sosmed pun tak luput menambah semarak.

Tak sedikit pula instansi yang “katanya” bergerak di bidang pemberdayaan wanita, berbondong-bondong mengadakan penganugerahan untuk para wanita. Ialah mereka yang “dianggap” atau mungkin lebih tepatnya “ingin dianggap dengan mengajukan diri”, sebagai manusia yang telah berjasa untuk Indonesia.

Bahkan banyak pula yang diselenggarakan oleh perorangan, dikemas dalam lomba kecil-kecilan. Continue reading “Perayaan [Tangisan] Kartini”