Selangkah Lebih Maju, Omon Cetuskan Pengajian Al Qur’an Jurnal D

Berhasil lolos benteng survive di kelas Jurnal D UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Omon yang dulu seolah setengah hati menyandang gelar ‘mahasiswa’, kini telah membuktikan kesungguhannya di gerbang semester 2. Senada dengan ungkap syukur sang kosma, Saepul Hamdi, pada kesempatan evaluasi kelas Jurnal D siang tadi (13/2) yang diintegrasikan dengan Tasyakuran ulang tahun Syifa Satria Nugraha (baca: Ipong), di Komplek Panyileukan, Bandung, persinggahan salah satu putra Dosen UIN yang kini menjabat wakil kosma Jurnal D.

Dulu Omon kalau mau bertanya itu selalu meminta pertanyaan dari teman, tapi sekarang teman-teman bisa lihat sendiri perubahannya. Padahal kalau dipikir, godaannya dia itu banyak lho, sering diledekin sama teman-teman, dll. Tapi dia berhasil membuktikan kalau dia mau berubah. Saya pikir ini sesuatu yang patut kita teladani, karena saya yakin tidak semua dari kita yang bisa melewatinya, tutur kosma, bujang asli Sukabumi yang akrab disapa Epul.

Berkat kemajuannya itu, pemilik nama lengkap Taufik Iman Rahmani yang sering diplesetkan ‘Omon’ ini resmi dilantik menjadi Ketua Panitia Pengajian Al-Qur’an Jurnal D, persis setelah ia memaparkan sederet program yang siap ia lancarkan.

Dalam perkumpulan yang dihadiri seluruh mahasiswa Jurnal D semester 2 _kecuali Reztya dan Siti Khusnustsawab_ ini, Omon beserta kawan-kawan membentuk susunan panitia acara pekanan pengajian berikutnya. Disepakati bersama bahwa Senin depan akan bertempat di kediamannya lantaran bertepatan dengan hari jadi lajang asli Bandung berambut cepak ini yang ke-19.

Rampungnya acara yang berlangsung pada kisaran jam 11.00 hingga hampir adzan asar berkumandang tadi, seakan menjadi bukti keseriusan mahasiswa Jurnal D untuk memperbaiki reputasi mahasiswa Jurnalistik yang selama ini seringkali diidentikan negatif. Selain mewujudkan brand baru ini, tujuan utama diadakan pekanan pengajian sudah tentu untuk memperdalam kajian Al Qur’an yang dirasa masih sangat minim untuk kalangan pelajar berbasic umum seperti alumnus SMA dan SMK yang mereka sandang. Meningkatkan ukhuwah dan kebersamaan serta senantiasa bermuhasabah, juga merupakan peran yang tak terlakkan dari tercetusnya ide perkumpulan ini.

Disinyalir, agenda kumpul pekanan akan bertambah satu lagi. Lain dengan sepak terjang Omon, dosen Ilmu Politik yang pernah berbagi ilmu dengan jurnal D pada semester satu ini, Nurrohman Aziz, menawari belajar bersama semacam diskusi umum diluar jam mengajar formal. Meski telah disuarakan ‘setuju’ oleh segenap anggota jurnal D, hingga acara berakhir belum ditentukan mekanisme kejelasannya kecuali basecamp jurnal D yang direncanakan sebagai tempat pertemuannya.

Tak hentinya penulis berharap, semoga semangat ini bukanlah ‘hangat-hangat tahi ayam’. Perlu diingat bersama bahwa istiqomah itu lebih baik dari seribu karomah. Bukankah begitu, sahabat Garuda?

Salam Jurnal.

width=169

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *