Perkembangan Teknologi TV

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata œtelevisi merupakan gabungan dari kata tele ( ½»½µ, œjauh) dari bahasa Yunani dan visio (œpenglihatan) dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai œalat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.

Penggunaan kata œTelevisi sendiri juga dapat merujuk kepada œkotak televisiœ, œacara televisiœ, ataupun œtransmisi televisiœ. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia televisi secara tidak formal sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)

Kotak televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun 1920-an, dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah, kantor bisnis, maupun institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan dan berita serta menjadi media periklanan. Sejak 1970-an, kemunculan kaset video, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray, juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk untuk melihat materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah dapat diakses melalui Internet, misalnya melalui iPlayer dan Hulu.

Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui gelombang radio VHF dan UHF dalam jalur frekuensi yang ditetapkan antara 54-890 megahertz[1]. Kini gelombang TV juga sudah memancarkan jenis suara stereo ataupun bunyi keliling di banyak negara. Hingga tahun 2000, siaran TV dipancarkan dalam bentuk gelombang analog, tetapi belakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi penyiaran digital.

Sebuah kotak televisi terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik didalamnya, termasuk di antaranya sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yang tidak memiliki perangkat penerima sinyal biasanya disebut sebagai monitor, bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat dipakai dalam berbagai penggunaan teknologi seperti analog (PAL, NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.) ataupun definisi tinggi (HDTV). Sistem televisi kini juga digunakan untuk pengamatan suatu peristiwa, pengontrolan proses industri, dan pengarahan senjata, terutama untuk tempat-tempat yang biasanya terlalu berbahaya untuk diobservasi secara langsung.

Televisi amatir (ham TV atau ATV) digunakan untuk kegiatan percobaan dan hiburan publik yang dijalankan oleh operator radio amatir. Stasiun TV amatir telah digunakan pada kawasan perkotaan sebelum kemunculan stasiun TV komersial.

Televisi telah memainkan peran penting dalam sosialisasi abad ke-20 dan ke-21. Pada tahun 2010, iPlayer digunakan dalam aspek media sosial dalam bentuk layanan televisi internet, termasuk di antaranya adalah Facebook dan Twitter.

š

Sejarah Televisi

Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan gabungan teknologi optik, mekanik, dan elektronik untuk merekam, menampilkan, dan menyiarkan gambar visual. Bagaimanapun, pada akhir 1920-an, sistem pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi optik dan elektronik saja telah dikembangkan, dimana semua sistem televisi modern menerapkan teknologi ini. Walaupun sistem mekanik akhirnya tidak lagi digunakan, pengetahuan yang didapat dari pengembangan sistem elektromekanis sangatlah penting dalam pengembangan sistem televisi elektronik penuh.

Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah melalui mesin faksimile mekanik sederhana, (seperti pantelegraf) yang dikembangkan pada akhir abad ke-19. Konsep pengiriman gambar bergerak yang menggunakan daya elektrik pertama kali diuraikan pada 1878 sebagai œteleponoskop (konsep gabungan telepon dan gambar bergerak), tidak lama setelah penemuan telepon. Pada saat itu, para penulis fiksi ilmiah telah membayangkan bahwa suatu hari nanti cahaya juga akan dapat dikirimkan melalui medium kabel, seperti halnya suara.

Ide untuk menggunakan sistem pemindaian gambar untuk mengirim gambar pertama kali dipraktikkan pada 1881 menggunakan pantelegraf, yaitu menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. Semenjak itu, berbagai teknik pemindaian gambar telah digunakan di hampir setiap teknologi pengiriman gambar, termasuk televisi. Inilah konsep yang bernama œperasteranœ, yaitu proses merubah gambar visual menjadi arus gelombang elektrik.

1880-an -Cakram Nipkow-

Pada tahun 1884, Paul Gottlieb Nipkow, seorang mahasiswa 23 tahun di Jerman, mematenkan sistem televisi elektromekanik yang menggunakan cakram Nipkow, sebuah cakram berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakaram yang digunakan dalam proses perasteran. Setiap lubang cakram diposisikan dengan selisih sudut yang sama agar dalam setiap putarannya cakram tersebut dapat meneruskan cahaya melalui setiap lubang hingga mengenai lapisan selenium peka cahaya yang menghasilkan denyut elektrik. Seiring dengan peletakan posisi gambar yang difokuskan dipusat cakram, setiap lubang akan memindai setiap œiris horizontal dari keseluruhan gambar. Alat buatan Nipkow ini tidak benar-benar dapat dipraktekkan hingga adanya kemajuan dalam teknologi tabung penguat. Namun, alat tersebut hanya dapat memancarkan gambar œhalftone š dikarenakan lubang dengan posisi tertentu dengan ukuran berbeda-beda š melalui kabel telegraf atau telepon.

Rancangan selanjutnya adalah menggunakan pemindai mirror-drum berputar sebagai perekam gambar dan tabung sinar katode (CRT) sebagai perangkat tampilan. Pada 1907, seorang ilmuwan Rusia, Boris Rosing, menjadi penemu pertama yang menggunakan CRT dalam perangkat penerima dari sistem televisi eksperimental. Dia menggunakan pemindai œmirror-drum untuk mengirim gambar geometrik sederhana ke CRT. Namun, untuk merekam gambar bergerak masih tidak dapat dilakukan, karena kepekaan detektor selenium yang rendah.

1920-1n -Penemuan John Logie Baird-

TV 405 hitam putih Murphy dari Ukrania, 1951. Penemu asal Skotlandia, John Logie Baird berhasil menunjukan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada tahun 1925, diikuti gambar bergerak monokrom pada tahun 1926. Cakram pemindai Baird dapat menghasilkan gambar beresolusi 30 baris (cukup untuk memperlihatkan wajah manusia) dari lensa dengan spiral ganda. Demonstrasi oleh Baird ini telah disetujui secara umum oleh dunia sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik tidak lagi digunakan. Pada tahun 1927, Baird juga menemukan sistem rekaman video pertama di dunia, yaitu œPhonovision yaitu dengan memodulasi sinyal output kamera TV-nya ke dalam kisaran jangkauan audio, dia dapat merekam sinyal tersebut pada cakram audio 10 inci (25 cm) dengan menggunakan teknologi rekaman audio biasa. Hanya sedikit rekaman œPhonovision Baird yang masih ada dan rekaman-rekaman yang masih bertahan tersebut kemudian diterjemahkan dan diproses menjadi gambar yang dapat dilihat pada 1990-an menggunakan teknologi pemrosesan-sinyal digital.

Pada 1926, seorang insinyur Hungaria, Klmn Tihanyi, merancang sistem televisi dengan perangkat pemindaian dan tampilan yang sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip œpenyimpanan isi di dalam tabung pemindai (atau œkamera).P

ada 1927, seorang penemu Rusia, L©on Theremin, mengembangkan sistem televisi dengan mirror-drum yang menggunakan sistem œvideo terjalin untuk menghasilkan resolusi gambar 100 baris.

Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap yang menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari Washington, D.C. ke New York City, dan juga melalui gelombang radio dari Whippany, New Jersey.[12] Ives menggunakan layar penayang sebesar 24 x 30 inci (60 x 75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya Sekretaris Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover.

Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan pickup, dimana temuannya ini pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928.

1930-an -Penyebaran & Penerimaan Masyarakat-

Pada tahun 1936, untuk pertama kalinya olimpiade Berlin disiarkan ke stasiun televisi di Berlin dan Leipzig di mana masyarakat umum dapat menyaksikan setiap perlombaan langsung.

Pada masa awal televisi, kotak televisi elektromekanik mulai secara komersial dijual dari tahun 1928 hingga 1934 di Inggris, Amerika Serikat, dan Rusia.Televisi komersial pertama dijual oleh Baird di Britania Raya pada tahun 1928 dalam bentuk penerima radio ditambah dengan komponen-komponen seperti tabung neon di belakang cakram Nipkow yang menghasilkan gambar kemerahan berukuran sebesar perangko pos yang dapat diperbesarkan lagi menggunakan lensa pembesar. œTelevisor ciptaan Baird ini juga dapat digunakan tanpa radio. Televisor yang dijual pada tahun 1930š“1933 merupakan pemasaran televisi masal yang pertama. Kira-kira 1.000 unit Televisor berhasil dijual.Kotak televisi elektronik komersial pertama dengan tabung sinar katode diproduksi oleh Telefunken di Jerman pada 1934, diikuti oleh produsen elektronik yang lain di Perancis (1936), Britania Raya (1936), dan Amerika Serikat (1938).

Pada tahun 1936, Klmn Tihanyi menerangkan prinsip televisi plasma, yaitu sistem panel datar yang pertama. Pada tahun 1938 di Amerika, televisi berukuran 3 inci (7.6 cm) dijual seharga 125 USD (setara dengan 1.863 USD pada tahun 2007.) Model termurah televisi berukuran 12 inci (30 cm) adalah seharga $445 (setara dengan $6.633 per 2007).

Kira-kira sebanyak 19.000 unit televisi elektronik telah diproduksi di Britania, 1.600 unit di Jerman, dan 8.000 unit di Amerika, sebelum akhirnya War Production Board terpaksa menghentikan produksi TV pada April 1942 karena pecahnya Perang Dunia II.

Penggunaan TV di Amerika Serikat meningkat kembali pasca Perang Dunia II setelah produksi TV diizinkan kembali pada Agustus 1945. Pasca perang, jumlah pemilik TV di Amerika meningkat sekitar 0,5% pada tahun 1946, lalu naik 55,7% pada tahun 1954, dan naik sampai 90% pada tahun 1962. Di Britania, jumlah pemilik TV meningkat dari 15.000 pada tahun 1947, lalu 1,4 juta pada tahun 1952, hingga 15,1 juta pada tahun 1968.

š

HDTV

Televisi definisi tinggi atau high-definition television (HDTV) ialah sejenis sistem penyiaran televisyen yang bercirikan peleraian yang jauh lebih tinggi dan menawarkan fungsi yang lebih fleksibel dan efisien.  berbanding format-format biasa (NTSC, SECAM,PAL). Walaupun adanya format HDTV analog awal yang pernah dipancarkan di Eropah dan Jepun, HDTV biasanya dipancarkan secara digital, kerana penyiaran televisyen digital (DTV) memerlukan kelebaran jalur yang kurang jika menggunakan kemampatan video secukupnya. Televisyen definisi tinggi komersil pada awalnya telah dimajukan oleh Nippon Hoso Kyokai (NHK, Japan Broadcasting Corporation, dan diperkenalkan pada tahun 1969. Namun begitu, sistem itu tidak menguntungkan, sehinggalah akhir 1990-an dimana teknologi HDTV buat julung kalinya diperkenalkan di Amerika Syarikat oleh sekumpulan syarikat elektrik bergelar Perikatan Besar HDTV Digital (Digital HDTV Grand Alliance).

HDTV menghasilkan sekurang-kurangnya dua kali ganda peleraian linear televisyen definisi standard (SDTV), maka membolehkan lebih banyak perincian untuk dipaparkan berbanding televisyen analog atau DVD biasa.Tambahan pula, piawaian teknikal untuk penyiaran HDTV ini mampu mengendalikan paparan nisbah aspek 16:9 tanpa terpaksa mengalami letterboxing atau penegangan anarmorfik, maka meningkatkan lagi keberkesanan peleraian untuk kandungan yang sedemikian, ertinya paparan skrin akan menghasilkan ketajaman gambar, gerakan akan menjadi lancar, memberikan kesan warna yang cantik dan realistik juga mutu bunyian yang terbaik, dengan adanya kelebihan ini ianya membenarkan pelbagai perkakasan input lain untuk bekerjasama, contohnya seperti dari komponen video ke DVI atau HDMI.

Untuk menonton siaran HDTV, para penonton haruslah melakukan penaiktarafan tv mereka. Penambahan nisbah aspek yang baru akan menyebabkan kekeliruan pengguna jika paparan mereka dibolehkan satu atau lebih nisbah tetapi perlu beralih ke nisbah yang betul dan tepat oleh pengguna itu sendiri

Berbicara tentang televisi digital (DTV), ini merupakan sinyal televisi digital yang murni, yang pemancar dan penerimanya juga digital. Sinyal digital dapat dikirim melalui udara, lewat kabel, atau melalui satelit ke rumah pemirsa yang memiliki pesawat TV digital.

Ada beberapa kelas televisi digital. HDTV merupakan TV digital yang paling tinggi resolusi digitalnya. HDTV juga memiliki suara surround Dolby Digital (AC-3). Hasilnya gambar dan suaranya mempesona.

HDTV, untuk dapat memakai standar baru ini, stasiun TV harus mengganti banyak peralatannya: kamera, unit penyiaran jarak jauh, kamar kendali, kabel, dan peralatan suara. Karena itu, citra HDTV akan menjadi lebih lebar, citra lebih detail, suara bermutu CD Dolby Digital, dan ada kemampuan mengirim data secara langsung ke layar atau ke komputer, seperti melakukan download. Transmisi HDTV berbasis 19,3 megabit per detik aliran data digital.

Aspect ratio TV digital adalah 16:9 atau 1,78:1. Rasio ini mendekati film bioskop layar lebar yang 1,85:1 atau 2,35:1. Jadi, HDTV seperti kita memotret dengan kamera panorama.

š

TV Kabel

Televisi kabel atau cable television adalah sistem penyiaran acara televisi lewat isyarat frekuensi radio yang ditransmisikan melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena (over-the-air). Selain acara televisi, acara radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel.

Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil di Afrika karena kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti halnya radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak saluran lewat satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu saluran televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog.

Sejarah & Perkembangan TV Kabel

Pada tahun 1950-an, terdapat empat buah jaringan televisi di Amerika Serikat (AS). Karena frekuensi dibagikan kepada televisi, isyarat hanya bisa diterima di dalam garis penglihatan (line of sight) dari antena penerima. Orang-orang yang tinggal di daerah yang terpencil, terutama daerah terpencil di pegunungan, tidak dapat melihat program-program yang telah menjadi bagian penting dari kebudayaan di Amerika Serikat tersebut.

Pada tahun 1948, orang-orang yang tinggal di daerah lembah-lembah terpencil di Pennsylvania memecahkan masalah penerimaan isyarat mereka dengan menaruh antena-antena pada bukit-bukit dan membentangkan kabel sampai ke rumah-rumah mereka. Pada zaman sekarang, teknologi yang sama digunakan oleh desa-desa kecil yang terpencil dan kota-kota yang terpilih mengizinkan penonton di seluruh negara untuk mengakses varietas program yang luas dan kanal yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Pada awal 1990an, Televisi kabel telah mencapai hampir separuh dari rumah penduduk di Amerika Serikat.

TV Kabel lebih dulu dikenal di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Asia Timur. Namun walaupun TV kabel hadir di beberapa negara, yang paling utama adalah di Amerika Selatan dan Timur Tengah. Di Indonesia, Kabelvision merupakan operator TV kabel yang pertama.

Singkatan CATV seringkali digunakan untuk mengartikan TV Kabel. Sebenarnya CATV merupakan singkatan dari Community Antenna Television. Sementara TV kabel pertama ditemukan karena wilayah dimana penerimaan over-the-air terbatas oleh daerah pegunungan. Sehingga antena komunitas yang sangat besar dibangun, dan dibentangkan kabel dari antena tersebut menuju rumah-rumah individu.

Saat ini, sistem kabel di AS menyampaikan ratusan kanal kepada enam puluh juta rumah, sambil juga menyediakan jumlah orang yang terus bertambah dalam penggunaan akses internet berkecepatan tinggi. Beberapa sistem kabel bahkan memperbolehkan memakai panggilan telepon sambil menerima program baru teknologi.

Di AS, TV kabel sudah sangat berkembang di negara-negara bagiannya. Mayoritas penonton televisi di Amerika memperoleh isyarat mereka melalui CATV. Di Asia pun TV Kabel cukup berkembang. Di Korea Selatan contohnya, ada banyak operator TV kabel seperti Tbroad, C&M, CJ, dan lain-lain. Operator TV kabel di Korea Selatan menyediakan TPS untuk pelanggan mereka. Di Hongkong, para penonton televisi tidak hanya menonton TV kabel tetapi juga sudah menggunakan TV satelit seperti Star TV. Di India pun, TV kabel sudah sangat dikenal. Ada banyak operatornya seperti Sun TV, The Raj Television Network, dan Ortel Communications Ltd.

Kabelvision merupakan operator TV kabel pertama di Indonesia yang memulai operasinya di tahun 1995. Dalam 2006, perusahaan induknya,PT Broadband Multimedia Tbk, meluncurkan Digital1, operator TV kabel yang terbaru yang membutuhkan kotak susunan digital untuk dipasang. Sebagian dari jaringan Kabelvision akan diubah menjadi Digital 1. Pada pertengahan tahun 2007, Broadband Multimedia berganti nama menjadi First Media dan menggabungkan kedua layanan tv kabelnya sebagai produk HomeCable, dengan teknologi

Cara Kerja TV Kabel

Dalam sebuah sistem kabel, isyarat mungkin telah melampaui 30 atau 40 amplifier sebelum mencapai rumah anda, satu tiap 1000 kaki atau lebih, dengan masing-masing amplifier anda bisa mendapatkan gangguan dan distorsi. Ditambah lagi jika salah satu dari amplifier gagal anda akan kehilangan gambar. Sistem kabel memiliki reputasi tidak memiliki kualitas gambar yang baik dan tidak dapat dipercaya. Diakhir tahun 1970, TV Kabel menemukan solusi dari masalah amplifier. Sejak itu mereka juga membuat teknologi mereka dapat menambah program ke servis kabel.

Pada awal tahun 1950, sistem kabel mulai bereksperimen dengan cara menggunakan pengirim glombang mikro dan menara penerima untuk menangkap isyarat dari stasiun yang berjarak jauh. Dalam beberapa kasus, cara ini membuat televisi tersedia untuk orang-orang yang tinggal diluar area dari standar penyiaran. Dalam kasus lainya, terutama di bagian timur laut AS. Hal itu berarti pelanggan TV kabel mungkin dapat mengakses kebeberapa stasiun penyiaran yang memiliki jaringan yang sama. Untuk pertama kalinya TV kabel digunakan untuk memperbanyak tontonan, tidak hanya tontonan biasa. Ini memulai tren yang mengawali booming-nya TV kabel pada tahun 1970an.

Tambahan dari stasiun CATV (Community Antenna Television) dan penyebaran sistem kabel mengarahkan para pembuatnya untuk menambahkan switch sebagian besar dari pengaturan televisi. Orang-orang dapat mengatur televisi mereka untuk memilih channel-channel berdasarkan dari rencana alokasi frekuensi Federal Communications Commission (FCC) atau mereka dapat mengatur semua untuk rencana penggunaan oleh kebanyakan sistem kabel. Dua rencana tersebut kepentinganya berbeda.

Dalam kedua sistem pencari, masing-masing stasiun televisi telah memberikan 6 megahertz bagian dari spektrum radio. FCC telah menjadi bagian dari spektrum Very High Frequency (VHF) ke 12 channel televisi. Channel tersebut tidak terdapat di dalam satu blok frekuensi, namun sebaliknya dipisah menjadi dua grup untuk menghindari gangguan dengan servis radio yang sudah ada.

Setelah itu pada saat pertumbuhan popularitas televisi mengharuskan adanya tambahan channel-channel, FCC mengalokasikan frekuensi dalam bentuk UHF (Ultra High Frequency) dari spektrum. Mereka membuat channel 14 sampai 69 menggunakan sebuah blok dari frekuensi antara 470 MHz dan 812 MHz.

Karena mereka menggunakan kabel sebagai pengganti dari antena, sistem TV Kabel tidak perlu mengkhawatirkan tentang servis yang sudah ada. Para ahli dapat menggunakan apa yang disebut sebagai mid-band, frekuensi telah dilewati oleh penyiaran televisi juga untuk signal yang lain, untuk channel 14-22. channel 1 sampai dengan 6 berada di frekuensi yang lebih rendah sementara yang lainnya lebih tinggi. CATV/Antenna mengganti pemberitahuan kepada para pencari televisi untuk mencari di sekeliling mid-band maupun mencari melaluinya.

Sementara kita membicarakan tentang pencarian channel, patut untuk dipertimbangkan mengapa sistem CATV tidak menggunakan frekuensi yang sama untuk stasiun penyiaran pada channel 1 sampai 6 yang digunakan stasiun yang digunakan stasiun tersebut untuk menyiarkan melalui gelombang udara. Peralatan kabel dirancang untuk melindungi isyarat yang dibawa di dalam kabel dari gangguan di luar, dan televisi dirancang untuk menerima isyarat hanya melalui titik penghubung menuju kabel atau antena; tetapi gangguan tetap dapat memasuki sistem, terutama pada konektornya. Saat gangguan datang dari channel yang dibawa oleh kabel, ada sebuah masalah yang diakibatkan oleh perbedaan dalam kecepatan penyiaran di antara dua sinyal.

Sinyal radio berjalan melalui udara pada kecepatan yang hampir menyamai kecepatan cahaya. Dalam coaxial cable seperti yang dibawa oleh isyarat CATV ke rumah anda, isyarat radio berjalan pada dua pertiga kecepatan cahaya. Saat penyiaran dan isyarat kabel sampai ke pencari televisi terjadi pecahan selama satu detik saja, anda akan melihat gambar menjadi berbayang yang disebut sebagai ghosting.

Pada tahun 1972, sebuah sistem kabel dalam Wilkes-Barre, PA, dimulai dengan menawarkan sistem channel pay-per-view pertama kali. Pelanggan membayar untuk menonton film-film secara individual atau acara-acara olahraga. Mereka menamai servis baru ini dengan nama Home Box Service atau HBO. Sistem pay-per-view ini berlanjut sebagai servis regional sampai 1975, saat HBO mulai mentransmisikan isyarat menuju ke satelit di dalam orbit geosynchronous dan kemudian ke sistem kabel di Florida dan Mississippi. Bill Wall mengatakan bahwa satelit-satelit pada akhir-akhir ini dapat menerima dan mengirimkan kembali sampai dengan 24 channel. Sistem kabel menerima sinyal-sinyal menggunakan dish antennas berdiameter 10 meter, dengan dish yang terpisah untuk tiap channel. Dengan permulaan program pengiriman untuk sistem kabel, arsitektur dasar dari sistem kabel modern ditempatkan.

Karena jumlah pilihan program terus bertambah, bandwith dari sistem kabel juga meningkat. Sistem-sistem terbaru beroperasi pada 200 MHz, memperoleh 33 channel. Sebagaimana proses teknologi, bandwith meningkat menjadi 300,400,500 dan sekarang menjadi 550 MHz, dengan jumlah channel yang bisa meningkat menjadi 91 channel. Dua kemajuan teknologi tambahan ini, fiber optic dan analog to digital conversion, memperbaiki fitur-fitur dan kualitas penyiaran sembari meneruskan meningkatkan jumlah channel yang tersedia.

š

Wireless Cable TV & Direct Broadcasting Satelit

Wireless Cable TV

Apakah Anda memiliki kotak TV kabel dalam satu ruangan yang Anda ingin berbagi dengan TV lain di rumah Anda tanpa harus menjalankan kawat? Jika Anda tidak ingin mengambil biaya ekstra dalam menambah kabel / DVR kotak lain atau jika tidak mungkin untuk menjalankan kabel ke lokasi lain di rumah Anda, kami memiliki beberapa solusi TV kabel nirkabel besar untuk memilih dari.

Sistem audio / video nirkabel terdiri dari dua bagian utama: Transmitter dan Receiver. Pemancar duduk di sebelah audio / video sumber dan menerima output video dari peralatan anda (kotak kabel, pemutar DVD, DVR, dll). Penerima pergi sebelah TV di ruang lain. Setelah diinstal, sinyal audio dan video yang dikirim secara nirkabel ke penerima.

Kelebihan:

– Mengubah saluran jarak jauh

Setelah Anda telah nirkabel mengirim video ke ruangan lain, bagaimana Anda mengubah saluran? Untungnya semua sistem yang tercantum di bawah termasuk built-in IR passthrough. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengubah saluran sambil menonton TV dari kamar lain.

– Menonton saluran berbeda

Apa yang terjadi jika Anda memiliki satu orang di lokasi terpencil ingin menonton Seinfeld tayangan ulang saat Anda ingin menonton Mythbusters di lokasi terpencil? Dalam kasus ini anda akan menginginkan sebuah sistem nirkabel yang menawarkan tuner built-in. Hanya salah satu sistem di bawah ini dapat memberikan pilihan ini.

– Wireless Frekuensi

Frekuensi bahwa sistem mentransmisikan Penting untuk dicatat karena sebagian besar rumah sudah memiliki perangkat nirkabel di rumah dan Anda ingin mengurangi kemungkinan interferensi di antara mereka. Sistem yang kami tawarkan adalah 2.4GHz dan 5.8GHz dan mereka dicatat dalam tabel di bawah.

– Upgrade

Pertimbangan akhir tentang memilih pemancar video nirkabel yang tepat adalah itu upgrade. Ini berarti bahwa jika Anda memiliki lebih dari satu remote TV yang ingin di pada sinyal video, hanya membeli penerima tambahan.

Direct Broadcasting Satelite (DBS)

Direct Broadcast Satellite (DBS) adalah sejenis pesawat luar angkasa yang akan memulai layanan komunikasi baru. Dilengkapi dengan sistem transmisi yang sangat kuat, satelit akan beroperasi dan akan melalui outlet media konvensional untuk relay program secara langsung ke pelanggan. Dan konsep ini telah berevolusi selama bertahun-tahun. Dua konsep penting DBS adalah ukuran transmisi informasi dan pilihan pemrograman. Berkat transmisi yang kuat, piring yang digunakan kurang dari dua meter. Ukuran piring merupakan masalah penting bagi DBS, karena membutuhkan piring kecil yang mencolok, cukup murah, dan mudah digunakan. Pilihan pemprograman juga penting, karena perusahaan DBS dapat menyediakan program televisi, film, dan siaran olahraga sekaligus.

Sejarah DBS

Pada awal 1980-an, berbagai perusahaan memberikan proposal DBS, beberapa diantaranya bergeser dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, korporasi televisi satelit (STC), anak perusahaan dari comsat, berencana menggunakan empat satelit untuk menutupi Amerika Serikat. Karena setiap satelit hanya akan menargetkan satu sektor dari satu negara. Fokusnya sinyal akan membantu membuat kemungkinan untuk menggunakan piring yang lebih kecil. Tetapi dalam satu modifikasi, ini adalah zona geografis yang diperpanjang sehingga seluruh negara bisa dilayani dalam waktu yang cepat.

Kekurangan Sistem DBS

Usulan sistem DBS juga memiliki kekurangan karena kapasitas salurannya yang terbatas. Berat dan jumlah tuntutan memiliki dampak pada jumlah transponder dan saluran yang bisa didukung satelit. Akibatnya, lima atau enam-saluran tidak bisa direspon. Terlepas dari skema, tidak ada usaha DBS yang memiliki daya tinggi menjadi operasional. Faktor yang berbeda memberikan kontribusi terhadap situasi ini.

– Pengembangan sistem nasional DBS menuntut investasi modal besar. Selain jutaan dolar untuk membangun, peluncuran, dan memelihara satelit, terestrial jaringan juga harus didukung. Biayanya berkisar dari penjualan lokal dan memperbaiki kantor untuk kampanye iklan dan biaya program lisensi. Untuk beberapa organisasi, investasi ini terlalu beresiko tinggi dan belum diuji.

– Sebagaimana telah dinyatakan, pelanggan hanya akan menerima sejumlah terbatas saluran. Meskipun hal ini mungkin telah diterima kepada konsumen yang tinggal di daerah dengan pilihan beberapa pemrograman.

– Industri DBS tidak bisa menopang cukup tingkat dukungan keuangan. Itu juga merupakan pukulan berat pada 1980-an. Perusahaan lainnya, membungkuk keluar dari lapangan. Akibatnya, sistem DBS yang berdaya tinggi tidak terwujud di Amerika Serikat.

Sebaliknya, layanan low-power sebenarnya dibuat oleh United Satellite Communication, Inc (USCI). Alih-alih membangun armada highpower mahal dan belum teruji satelit, mediumpower lebih terbukti untuk digunakan. Diluncurkan pada tahun 1983, USCI menawarkan lima saluran pelanggan pemrograman hiburan. Masa depan pilihan termasuk informasi khusus layanan dan program bilingual yang lebih menjanjikan. Tapi meskipun mendapatkan keuntungan pesawat ruang angkasa yang mahal dan penggunaan sistem highpower untuk, menekan keuangan USCI dan terpaksa menutup pintu pada tahun 1985

Daya Tarik Sistem DBS 

Daya tarik dari sistem DBS adalah cara yang ampuh untuk menarik kepentingan lapangan. Konsumen dapat menerima sebuah array program, termasuk yang mungkin tidak tersedia. Teknologi prasyarat dasar juga telah matang sejak 1980-an, membuat operasi DBS yang lebih layak dan, akhirnya terintegrasi sepenuhnya dalam infrastruktur komunikasi Amerika Serikat. DBS mendukung individu individu di daerah pedesaan yang tidak memiliki pilihan siaran atau kabel dan menawarkan tradisional kabel menjadi pilihan lain pelanggan.

Akan menjadi menarik untuk menonton keseluruhan lapangan komunikasi satelit, kabel, dan perusahaan telepon yang bersaing untuk pelanggan. Sebagai dua terakhir industri upgrade pertumbuhan fisik mereka, mereka akan lebih baik diposisikan untuk bersaing dengan sistem DBS. Perhatikan juga bahwa di bagian depan internasional, negara lain telah fasih di dalam teknologi DBS dan terus draft perencanaan sistem yang canggih. Jepang dan berbagai negara Eropa adalah pesaing utama dalam bidang ini. Lingkungan yang seperti ini juga akan menawarkan tantangan baru bagi perusahaan satelit. Di Amerika Serikat, saluran telepon telah kembali menggunakan loop untuk menyampaikan penagihan informasi. Di negara-negara dimana universal layanan telepon tidak ada, pilihan lain harus dipakai. Akhirnya, seperti bidang lainnya, industri DBS harus bersaing dengan berbagai lelang teknologi.

Postingan ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Teknologi dan Komunikasi #Page7

Referensi:

http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi

http://www.mediabangsa.com/teknologi/televisi/1358-artikel-sejarah-perkembangan-televisi-.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_resolusi_tinggi

http://www.daishz.net/2009/01/hdtv-adalah.html

http://www.smarthome.com/wireless-cable-tv.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Direct_Broadcast_Satellite

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *