Celoteh – Page 14 – Ruang Sederhana

Kidal Justru Diimpikan

Saya shock ketika melihat kawan semeja di kelas yang tidak bisa menulis dengan tangan kanan. Awalnya saya kira dia bercanda. Namun setelah ia mengoper pena ke tangan kiri dan mulai menggoreskannya diatas kertas, terbentuklah huruf demi huruf, kalimat demi kalimat yang tertulis rapi dan indah. Seketika itu juga saya berteriak, OMG!.

Bisakah Anda menebaknya apa yang saya maksud? Continue reading “Kidal Justru Diimpikan”

Aku Memulainya Kembali

Masih ingat postingan ini? http://damai_wardani.malhikdua.com/2009/07/07/kaku/                         

Bagi                          Anda yang belum membacanya, semoga sempat untuk membuka coretan saya yang terposting dua tahun                         lalu.

Mengapa? Karena dorongan energi tulisan diatas yang telah mengantar saya kembali memainkan jari-jari lentik ini diatas keyboard lepi, setelah beberapa bulan terakhir saya vakum dari menulis dan membaca. Continue reading “Aku Memulainya Kembali”

Kapan Damae Bisa Damai?

Eughh                                        . Serasa pengen teriakkkk!!! Kirain habis UN bakal bisa bernapas lega. Ternyata..!!! Seabreg tugas numpuk di depan mata. Duh, Gusti.. kapan sih hidup Damae bisa damai?                                        , keluh hati kecilku meletup-letupkan emosi yang hampir saja membakar nafsu.

Untungnya, masih ada hati nurani yang berbisik.

Continue reading “Kapan Damae Bisa Damai?”

Refleksi Moment Special

Pernahkah Anda mendengar kata Special                                        ? Tentu. Pernahkah Anda mendapatkannya? Ya. Kapan? Tentu dalam momentum yang                                         Special                                         pula, bukan? Tepat sekali. Apakah itu? Sebagian besar orang mengatakan bahwa moment special itu salah satunya adalah Hari Ulang Tahun                                        . Continue reading “Refleksi Moment Special”

My Special Birthday

width=211 Malang sekali nasib gadis itu. Barang kali itulah yang terlintas di pikiran pembaca saat melihat gambar yang lebih mirip korban Tsunami Jepang baru-baru ini. Badan berlumur cat dan penuh kotoran. Wajah memelas diliputi tangis penderitaan. Dengan kaki telanjang bersimpuh ditepi jalan. Tak seorang pun peduli, justru semua yang melihatnya tertawa bahagia. Continue reading “My Special Birthday”