Srikandi Oh Srikandi: Blogger – Ruang Sederhana

Srikandi Oh Srikandi: Blogger

Ini unik dan beda. Kompetisi khusus wanita selama in identik dengan kecantikan dan mengeksplor fisik. Meski ada juga yang memang consern pada peran, intelektual, dan karya wanita. Namun satu kompetisi ini -kompetisi yang dipelopori oleh wanita, dari wanita, untuk wanita-, terbilang langka. Ialah perhelatan Srikandi Blogger 2013, masterpiece of Kumpulan Emak Blogger (KEB).

Memang, saya tertinggal update. Informasi kompetisi ini saya peroleh dari ulasan para kontestan dan live report via streaming. Diverifikasi dengan membaca website penyelenggara. Itu pun terhitung sejak babak 10 besar. Dengan demikian, dapat dipastikan saya hanya penonton, bukan peserta apalagi panitia. Maka dengan segala keterbatasan kaca mata penonton, saya mencoba mengulas sepenggal memoar bersejarah ini.

š

BERITA ACARA

Inilah Srikandi Blogger 2013

Haru, bangga, bercampur bahagia, itulah yang dirasakan para Emak Blogger. Bulir bening dari sebalik kelopak mata, perlahan jatuh. Bahkan antara gemetar, percaya dan tidak, mereka saling merangkul. Dari balita sampai manula, dari ibu rumah tangga hingga wanita karir, semua duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Manisnya perjuangan membuncah dalam indahnya ukhuwah, yang menjadi saksi penganugerahan Srikandi Blogger 2013.

Setelah melewati rangkaian kompetisi sejak 22 Maret, akhirnya mahkota Srikandi Blogger tersemat untuk Alaika Abdullah. Wanita karir berdarah Aceh ini menerimanya dengan senyum merekah, pertanda bahagia yang tak terkata, Minggu (28/4).

œSemua rasa itu bercampur menjadi satu, mungkin cocoknya disebut excitement plus kali ya. ungkapnya tertulis di alaikaabdullah.com.

Tak hanya mahkota, Alaika juga berhak membawa pulang 1 notebook Acer Aspire V5-471PG (touchscreen notebook), dua paket Rinso & paket Wardah, serta mewakili KEB pada kopdar Asean Blogger di Solo.

Beberapa menit sebelumnya, 4 award juga telah diumumkan. Diantaranya Srikandi Favorit, Srikandi Persahabatan, Srikandi Inspiratif, dan Srikandi Life Time Achievement.

Srikandi Favorit diraih oleh Anazkia, seorang TKW di Malaysia yang tak kenal malu untuk belajar. Kemenangan ini juga tak lepas dari berbagai peran dan aksi sosialnya, terutama BHSB (Blogger Hibah Sejuta Buku).

œTanpa dukungan teman-teman semua, tak akan ada saya di sana, tak akan ada nama Anazkia sebagai pemenangnya. celoteh Anazkia di œrumahnya, anazkia.com.

Gelar Srikandi Favorit membuat Anazkia, yang terbang khusus dari Malaysia untuk acara ini, berhak mendapat 1 unit Acer Aspire E1-471, dua paket Rinso & paket Wardah.

Sedangkan Myra Anaztasia, memenangkan Anugerah Srikandi Persahabatan. Pecinta dunia parenting -yang menggunakan nama kedua anaknya (Keke & Naima) pada nama domainnya- ini mendapatkan  1 unit Acer Aspire E1-471. paket rinso (2 dus) & wardah.

œAlhamdulillah gak menang. ucapnya kegirangan. Bukan berarti tidak senang jika dinobatkan sebagai Srikandi Blogger, sebagaimana tertulis di kekenaima.com. Tapi bagi ibu dua anak yang masih SD ini, menghadiri Asean Blogger di Solo selama 4 hari sebagai salah satu reward Srikandi Blogger, adalah hal mustahil.

Sementara gelar Srikandi Inspiratif dinobatkan pada Haya Aliya Zaki. Ibu rumah tangga yang sudah menulis puluhan buku dan mengenyam asam garam dunia penerbitan. Selain ngeblog, ia juga kerap berbagi seputar dunia editor bersama Emak-Emak Blogger. Tak heran ia mendapat sapaan akrab œIbu guru Haya dari kawanan blogger itu.

Terakhir, Yati Rachmat, mendapat Anugerah Srikandi Life Time Achievement. Di mata Alaika Abdullah, Bunda Yati -demikian ia akrab disapa- memang layak mendapat gelar itu.

œSeorang grandma gaul, yang keren dan sungguh melek digital. Salut deh, di usianya yang telah berada di hitungan 74 tahun, masih aktif ngeblog. kata Alaika di blog pribadinya.

Haya dan Bunda Yati mendapat TV Samsung 21 Inch, paket Rinso & Wardah. Hadiah ini juga diberikan kepada 7 finalis yang masuk nominasi 10 besar. Ialah Diadjeng Laraswati (Jakarta), Dina Begum (Jakarta), Eka Putri ( Riau), Nchie Hanie (Bandung), Oktaviani Nurhasanah (SulSel, berhalangan hadir), Winda Krisnadefa (Bekasi), dan Shinta Ries (Jakarta).

Para pemenang ini tak menyangka, buah ngeblog yang hanya diniati untuk berbagi justru mendapat apresiasi luar biasa. Hal ini selaras dengan tagline penyelenggara, Kumpulan Emak Blogger (KEB), œKami Ada Untuk Berbagi.

Rangkaian Acara Srikandi Blogger 2013

Tidak kurang dari 200 blogger memenuhi Gedung F Kemendiknas, Jl. Sudirman, Jakarta. Meski semula gedung tampak lengang karena daya tampung 1000 orang. Namun kemeriahan acara yang berlangsung sejak pk. 09.00 hingga 20.00 WIB mampu membuat seisi ruangan semarak. Para peserta, finalis, dan panitia pun membawa serta putra-putri mereka untuk turut berpartisipasi pada acara ini.

Hadir pula Ajeng, Sekjen Asean Blogger Community chapter Indonesia. Hazmi Srondol, founder Komunitas Blogger Reporter. Babeh Helmi dari KoplakYoBand Community. Mira Sahid, founder KEB, dan perwakilan Acer, Rinso, Wardah, juga para sponsor lain.

Acara dimulai dengan beragam hiburan. Pementasan musik oleh Yasmin Hanan, putri Wylvera Windayana; blogger yang juga anggota KEB. Sembari memetik gitar, Yasmin memukau audience dengan lagu œBaby masterpiece of Justin Bieber.

Dilanjutkan fashion show pragawati cilik. Modelnya, tak lain adalah putra-putri para Emak Blogger yang masih lucu dan menggemaskan. Tampil percaya diri, peragawati cilik ini menaiki stage, bergaya, dan berjalan bergantian. Meski ada seorang anak yang tiba-tiba menangis saat beraksi, fashion show ini berhasil memukau segenap tamu yang hadir.

Selesai penampilan peragawati cilik, giliran para Emak melakukan hal yang sama. Setelah disulap oleh tim make up Wardah, para Emak tak kalah memukau dari putra-putrinya. Bahkan beberapa blogger sempat tidak mengenali alias pangling.

œdandanannya yang cettarr membahana. tulis Amril Taufiq Gobel, dalam blog daengbattala.com.

Usai Fashion Show, acara dilanjutkan dengan sambutan Astrid Warsito, perwakilan Acer Indonesia. œKami dari pihak Acer Indonesia sangat mendukung kegiatan penganugerahan Srikandi Blogger 2013 ini sebagai bentuk inspirasi untuk aktualisasi peran perempuan Indonesia di era Digital. ungkapnya.

Masih dikutip dari daengbattala.com, video profil Kumpulan Emak Blogger (KEB) karya Hazmi Srondol ditayangkan setelah sambutan. Barulah dilanjutkan penampilan 10 Finalis Srikandi Blogger, dijemput Mak Model ke atas panggung.

Inilah puncak acara. Detik paling mendebarkan bagi para finalis juga audience. Detik Penganugerahan Srikandi Blogger 2013.

Dimulai dari Srikandi Inspiratif, Haya Aliya Zaki, dan Srikandi Life Time Achievement, Yati Rachmat, satu persatu diumumkan. Disusul Srikandi Persahabatan; Myra Anaztasia, Srikandi Favorit; Anazkia, dan Srikandi Blogger 2013 yang jatuh pada Alaika Abdullah.

Selain penghargaan dan beragam hadiah, award lain juga diberikan untuk 7 finalis dalam babak 10 besar. Juga sederet doorprize untuk Kostum Terbaik, dan para audience yang beruntung. Kemeriahan acara berakhir dengan foto bersama dan saling mengucap selamat.

Srikandi Blogger 2013, Aktualisasi Perempuan Era Digital

width=217Ialah Kumpulan Emak Blogger (KEB), pencetus sekaligus penyelenggara event Srikandi Blogger 2013. Bertajuk œAktualisasi Perempuan di Era Digital KEB mengajak blogger perempuan untuk berbagi gagasan inspiratif melalui media digital. Tak hanya menuliskan, namun ajang ini juga menuntut aktualisasi aktivitas blogger perempuan baik online maupun offline.

Bertepatan dengan moment Kartini, selain dalam rangka memeringati ultah perdana KEB, acara ini juga sebagai bentuk apresiasi KEB untuk blogger perempuan yang telah berkarya melalui blog. Sebagai komunitas yang memang œAda Untuk Berbagi KEB tak kesulitan menggaet sponsor. Acer, Rinso, Wardah, dan sederet perusahaan bisnis lain turut menyukseskan event ini.

Dimulai pada 22 Maret lalu, KEB resmi melandingkan ajang pemilihan Srikandi Blogger 2013 melalui post di emak2blogger.web.id. Terdapat tiga tahap yang harus dilalui peserta: seleksi administrasi, babak 50 besar, babak 10 besar, dan penganugerahan.

Pada seleksi administrasi, peserta diminta membuat resume singkat tentang pribadi, blog, dan kegiatannya, lalu dikirim ke email panitia. Selanjutnya akan diumumkan siapa yang lolos 50 besar.

Peserta yang lolos kemudian diminta membuat postingan berupa opini tentang Srikandi Blogger 2013 dengan syarat dan ketentuan tambahan  pihak Panitia dan Juri.  Hasilnya, terpilih 10 finalis yang akan menjalani tahapan wawancara, review, dan tanya jawab dengan juri untuk menentukan pemenang.

Hingga seminggu menjelang Penganugerahan, tahapan-tahapan tersebut selesai dilaksanakan.

Seperti dikupas Mak Pan, julukan untuk Emak Panitia, sebagian peserta merasa kurang percaya diri untuk ikut. Meski ada beberapa yang memang berniat hanya meramaikan, namun akhirnya semua berhasil melewati babak demi babak.

Termasuk Alaika, pemenang Srikandi Blogger ini sempat merasa cemas di awal. Akhirnya justru berhasil mendapat mahkota.

Semua perjuangan itu, bagi para blogger, bukan semata mengejar hadiah. Melainkan untuk mempererat ukhuwah dan membuktikan eksistensi mereka sebagai blogger perempuan. Sekaligus membuktikan, bahwa perempuan pun mampu berkarya dan menginspirasi.

š

Huhf.. Sebentar. Tarik napas dulu. Baru sadar ternyata ulasan acara Srikandi Blogger 2013 sudah sangat panjang. Sayangnya otak saya masih memaksa menulis satu subjudul lagi. Semoga pembaca tidak pinsan, #nahlho. ^_^

Enjoy Reading, sob!

š

OPINI

Dibalik Sistem Penjurian Srikandi Blogger 2013

Berbicara soal Srikandi Blogger, sejujurnya memang hal baru dan beda. Meski ajang serupa pernah saya ikuti sebelumnya, namun event ini, benar-benar mencuri sesudut memori dan hati tersendiri.

Pada peringatan hari Kartini 2012 lalu, saya kecemplung dalam event Pemilihan Putri Jurnalistik 2012 di kampus. Sejatinya ini memori yang tak terlalu manis. Intinya, ada sesuatu yang tidak fair dalam sistem penjurian. Ah, cukup tahu saja. Tidak pantas rasanya saya mengupas terlalu dalam.

Kekecewaan saya kembali berulang saat kemarin, Menkominfo mengadakan œKartini Next Generation 2013³. Mendapat undangan sebagai nominasi, membuat saya bertolak ke Jakarta untuk menghadiri Malam Penganugerahan.

Namun apa yang terjadi di tempat acara? Terbelalak. Acara ngaret sejam lebih, tak melihat satu pun nominator lain, semua kursi dipenuhi ibu-ibu mentri dan wanita karir, dan seribu satu kejanggalan pada acara itu.

Alih-alih menyimak acara, malah asik ngrumpi dengan para wartawan di kursi belakang. œHampir semua acara kementrian itu geje dan hanya menghamburkan uang. Apalagi sponsornya kelas kakap. Sudah bisa ditebak udang apa yang ada di balik batu tutur salah satu redaktur media besar di Jakarta.

Sebagai wartawan junior, saya manggut-manggut keheranan. Dan ketika saya bercerita segudang kejanggalan penyelenggaraan acara ini, dia balik keheranan. Kok bisa? Ya, lagi-lagi soal sistem penjurian.

Barangkali Anda juga tahu siapa yang menjadi Kartini Next Generation itu. Jika belum, bisa dicari beritanya di Kompas. Karena dari sekian banyak media besar yang menghadiri press conf, hanya Kompas yang masih mau menaikkan beritanya. Yang lain? Senada dengan wartawan senior tadi, œSaya tidak mendapat apa pun yang layak diberitakan untuk acara ini.

Bukan bermaksud apa-apa, ini hanya behind the scene dari ajang khusus perempuan yang konon punya label bergengsi.

Nah, bagaimana dengan Srikandi Blogger?

Sebelum melanjutkan, mari kita urai pedoman dasar tentang 5W+1H BLOGGER. Apa itu 5W+1H? Ini adalah unsur wajib dalam sebuah informasi. Unsur wajib sekaligus pedoman paling dasar bagi para pencari dan pemberi informasi. Ialah What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where (dimana), Why (mengapa), dan How (bagaimana).

Untuk menjawab apa (blogger itu), siapa (blogger itu), kapan (blogger mulai ada), dimana (blogger beraksi), mengapa (blogger ada), dan bagaimana (blogger beraksi), saya merangkum tulisan blogger senior, Enda Nasution dari enda.goblogmedia.com.

What & Who?

width=206Blog adalah kependekan dari Weblog, istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri.

Blog kemudian berkembang mencari bentuk sesuai dengan kemauan para pembuatnya atau para Blogger. Perkembanganya, Blog bahkan tidak lagi memuat link-link tapi hanya berupa tulisan tentang apa yang seorang Blogger pikirkan, rasakan, hingga apa yang dia lakukan sehari-hari. Blog kemudian juga menjadi Diary Online yang berada di Internet. Satu-satunya hal yang membedakan Blog dari Diary atau Jurnal yang biasa kita miliki adalah bahwa Blog dibuat untuk dibaca orang lain. Para Blogger dengan sengaja mendesain Blog-nya dan isinya untuk dinikmati orang lain.

When & Where?

Blog pertama kemungkinan besar adalah halaman Whats New pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993. Kalau kita masih ingat, Mosaic adalah browser pertama sebelum adanya Internet Explorer bahkan sebelum Nestcape.

How?

Amy Jo Kim seorang konsultan dan pengarang buku œCommunity Building on the Web: Secret Strategies for Succesful Online Communities menulis bahwa diperlukan beberapa syarat dasar khusus untuk menjadi seorang Blogger, yaitu kemampuan untuk mengekspresikan diri, keinginan untuk berkomunikasi dengan orang banyak dan minat pribadi pada œketerusterangan.

Blogger menurut sifat dasarnya bukanlah reporter, mereka berperan sebagai editor dalam Blognya masing-masing dan dalam sebuah dunia dengan budaya media yang telah jenuh, Blog menjadi suara-suara alternatif yang menyuarakan bunyi independen dalam setiap ulasannya. Blog bukanlah obat mujarab untuk budaya yang telah jenuh dengan media, tapi mudah-mudahan Blog adalah salah satu peredanya, tulis Rabecca Blood.

Why?

Blog memiliki suara spesifik dan kepribadian. Blog karenanya adalah kepanjangan interaktif dari pembuatnya. Apakah Blog memang suara murni media baru seperti yang diramalkan? Atau hanya sekedar trend digital? Dan akan bertahan lamakah Blog-Blog di Internet? Tentu saja ini jawaban yang perlu dijawab oleh para Blogger sendiri. Banyak orang saat ini memiliki idealisme terhadap Blog sebagai sebuah konsep desentralisasi informasi yang mengembalikan berita kembali di tangan para penggunanya dan tidak dimonopoli lagi oleh korporasi besar atau perusahaan media.

Dengan demikian, Blogger adalah pemilik blog yang mengelola blognya dengan seganap jiwa, pikiran, dan perasaan pribadi. Tentu hal ini berlaku untuk blog yang dikelola perorangan, bukan kelompok (lebih dari seorang).

Lalu siapa Srikandi itu?

width=201Banyak sekali versi cerita Srikandi dalam Pewayangan Jawa, terutama versi India dan Indonesia. Saya yang bertahun-tahun mengenyam pendidikan di Jawa, tentu tidak asing. Barangkali akan terlalu panjang jika harus diurai.

Intinya, semua orang sepakat bahwa tokoh Srikandi adalah simbol dari seorang wanita terhormat dalam Pewayangan Jawa. Terhormat lantaran jasanya dalam perang Barathayuda. Terlepas dari cerita Srikandi itu titisan dewa, berubah wujud bahkan jenis kelamin laki-laki, dsb. Hingga kini mayoritas masyarakat tahu sebatas itu: Srikandi simbol wanita terhormat.

Apa korelasinya dengan Srikandi Blogger?

Srikandi adalah wanita terhormat, sepakat? Jika gelar Srikandi dinobatkan/dianugerahkan pada seorang Blogger, bukankah secara otomatis Blogger itu adalah orang yang terhormat?

Nah, jika Anda sepakat, pertanyaan berikutnya adalah: sudahkah sistem penjurian Srikandi Blogger itu dilakukan secara terhormat? Mari kita teliti.

Kemarin, panitia meminta para peserta untuk:

  • Mendaftar
  • Mengikuti proses seleksi administrasi berupa mengirim CV pribadi, CV Blog, dan aktivitasnya
  • Jika lolos, diminta menulis terkait Srikandi Blogger
  • Jika lolos lagi, akan diinterview dan beberapa permintaan lain dari panitia

Sementara, di atas kita sudah memahami bahwa:

  • Blogger itu berkreasi dengan hati
  • Blogger mengisi blognya tanpa disuruh, tanpa dipaksa. Semua berdasar ide, pikiran, perasaan, dan jiwanya sendiri.

Lalu terhormat mana kreativitas dari hati dengan kreativitas yang disuruh? Nah, jika sistemnya adalah disuruh memenuhi syarat ini itu, mereview ini itu, menulis ini itu, apa itu cara yang tepat untuk ngeblog dari hati?

Ini bukan lomba menulis, sob. Ini ajang pemilihan Srikandi Blogger. Artinya, panitia sedang mencari orang yang tepat untuk mendapat penghargaan sebagai Blogger yang terhormat. Maka caranya pun harus menyesuaikan, bedakan dengan kontes-kontes review apalagi lomba menulis.

Jadi, bagaimana solusinya?

Menurut saya, ada satu langkah yang bisa ditempuh: telusuri tracking tiap Blogger yang tergabung dalam KEB. Buat semacam tim survey yang bekerja secara objektif dan diam-diam. Amati dan catat tiap penilaian dari masing-masing blog.

sistempenilaianMisal, penilaian kualitas blog 50%. Aktivitas blogwalking (dilihat dari sebaran komentar seorang blogger di blog lain) 30%. Aktivitas di sosmed (berinteraksi dengan blogger lain & kawan lain dalam rangka promo blog) 10%. Aktivitas di dunia offline (aplikasi blogger untuk kegiatan di dunia nyata), 10%.

Itu hanya misal. Bisa saja berubah. Hanya saja ada beberapa pertimbangan mengapa saya memilih 4 aspek tersebut. Dan akan sangat panjang jika dijelaskan disini.

Intinya, blogger itu ada di ranah maya. Keberadaannya bukan karena disuruh apalagi dipaksa. Maka survey semacam ini menjadi jalan paling fair. Semua murni berdasar apa yang telah blogger lakukan sebelumnya. Tanpa rekayasa, tanpa paksaan. Bahkan blogger itu tidak tahu menahu jika blognya sedang dinilai. Tahu-tahu nanti ada penganugerahan.

Nah, disaat penganugerahan itulah, panitia menjelaskan secara transparan. Mulai mekanisme hingga sistem penilaian.

Butuh waktu dan tenaga lebih ekstra? Jelas. Tapi hasilnya terasa lebih WOW. Namanya anugrah, pasti tidak pernah terpikir dan terduga. Begitu pula Penganugerahan Srikandi Blogger jika penilaiannya dilakukan diam-diam.

Kurang lebih begitu makna Award/penghargaan/penganugerahan/ apa pun namanya, bagi saya pribadi. Terlebih ini menyangkut Srikandi, yang mendapat gelar terhormat tanpa paksaan apalagi suruhan. Semua murni berkat apa yang telah dia lakukan sebelumnya. Sebagaimana Kartini, yang berjasa dan dikenang juga berkat tekad dan kerja keras dari niat pribadi. Sekali lagi, bukan suruhan apalagi paksaan.

Over all, saya salut untuk semua yang telah diupayakan KEB dalam penyelenggaraan event ini. Segudang hikmah dibalik event Srikandi Blogger, rasanya tak perlu lagi saya urai. Karena para Emak tentu lebih paham, ^_^.

Mari, bergandeng tangan untuk terus menginspirasi dan berbagi. Semoga ini menjadi ladang amal dan kebaikan. Yang bukan dipersembahkan untuk manusia, apalagi dunia, tapi untuk Sang Pencipta.

Wallohualam

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *