Kubaca hatimu dari sebalik embun jendela
Redup,
Hatiku tertinggal pada hujan kemarin
Sekira begitu bisik hatimu
Tak banyak sahutku
Tak lebih dari senyum
Senyum hujan yang telah meresap
Mengalir hingga ujung samudra
Lalu menguap, menggumpal di awan
Tersapu angin dan kembali jatuh
Menjadi hujan
Bagian mana yang tertinggal?, kubalik bertanya
Bukankah siklus hidrology membuat hujan terus jatuh?
Seperti hatimu yang terus menyala, disini
Di hujan kemarin, esok, hingga…
Waktu tak mampu lagi menerka
Leave a Reply